Menag Tegaskan Belum Ada Rencana Penambahan Kuota Haji 2025, Prioritaskan Kenyamanan Jemaah
Menag Tegaskan Belum Ada Rencana Penambahan Kuota Haji 2025, Prioritaskan Kenyamanan Jemaah
Dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu (12/03/2025), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan penjelasan terkait wacana penambahan kuota jemaah haji untuk tahun 2025. Menag menegaskan bahwa hingga saat ini, pemerintah belum merencanakan penambahan kuota tersebut. Pernyataan ini disampaikan bukan sebagai penolakan terhadap potensi penambahan, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian dan prioritas terhadap kenyamanan jemaah haji yang telah terdaftar.
Penjelasan Menag menekankan perlunya perencanaan yang matang dan terukur. Beliau memaparkan bahwa pengaturan kapasitas di area Mina, termasuk pembagian tenda dan fasilitas lainnya, telah direncanakan berdasarkan kuota haji yang telah ditetapkan. "Kavling-kavling di Mina sudah terisi penuh sesuai kuota yang ada," ujar Menag, "bahkan hingga ukuran centimeternya telah terukur dengan detail." Penambahan kuota secara tiba-tiba, menurut Menag, berpotensi menimbulkan masalah baru. Ia khawatir penambahan jemaah akan memicu kepadatan dan ketidaknyamanan, seperti perebutan tempat tinggal, transportasi, hingga fasilitas umum lainnya. "Jika kita menambah 20 ribu jemaah, misalnya," kata Menag, "kita harus memiliki solusi yang terencana agar tidak terjadi penumpukan dan persaingan yang tidak terkendali. Kita harus mencegah potensi terjadinya perebutan tenda, bus, makanan, bahkan toilet, yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan jemaah."
Lebih lanjut, Menag juga mempertanyakan kesiapan infrastruktur dan layanan pendukung jika kuota haji ditambah. Beliau menekankan pentingnya menjaga kenyamanan jemaah yang telah terdaftar dan telah memiliki pemesanan fasilitas. "Pertanyaannya adalah, apakah kita siap menyediakan fasilitas tambahan tanpa mengurangi kenyamanan jemaah yang sudah terdaftar?" Menag menambahkan bahwa kajian terkait penambahan kuota masih terus dilakukan, dan pihaknya tetap berupaya untuk mendapatkan penambahan kuota dari pihak berwenang di Arab Saudi. "Petugas haji kami terus berupaya melobi untuk mendapatkan penambahan kuota," ujarnya. Namun, penambahan kuota tersebut harus disertai dengan rencana yang matang untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.
Kesimpulannya, Menag mengutamakan kenyamanan dan keamanan jemaah haji yang sudah terdaftar. Rencana penambahan kuota haji 2025 masih dalam tahap kajian dan belum ada keputusan resmi. Prioritas utama pemerintah adalah memastikan penyelenggaraan ibadah haji yang lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh jemaah Indonesia.