Investasi TSMC di AS: Ancaman bagi Keunggulan Semikonduktor Taiwan?
Investasi TSMC di AS: Ancaman bagi Keunggulan Semikonduktor Taiwan?
Langkah raksasa semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk menggelontorkan investasi senilai USD 100 miliar di Amerika Serikat, menambah total investasinya menjadi USD 160 miliar, telah memicu kekhawatiran di Taiwan. Keputusan ini, meskipun diklaim sebagai respon terhadap permintaan pasar global oleh Chairman TSMC CC Wei, menimbulkan pertanyaan mengenai potensi dampaknya terhadap dominasi Taiwan dalam industri semikonduktor dan implikasinya terhadap keamanan nasional pulau tersebut. Ketakutan ini bukannya tanpa dasar, mengingat peran krusial TSMC sebagai produsen chip canggih yang digunakan dalam berbagai produk, mulai dari smartphone hingga peralatan militer canggih.
TSMC, yang memproduksi sekitar 60% chip global, selama ini dikenal sebagai 'perisai silikon' Taiwan, memberikan perlindungan keamanan ekonomi dan strategis, terutama dari ancaman potensial dari China. Investasi besar-besaran di AS menimbulkan kekhawatiran akan pengurangan keunggulan kompetitif Taiwan dalam industri ini. Jika produksi chip canggih bergeser ke AS, China mungkin akan merasa lebih leluasa untuk melakukan tindakan agresif tanpa perlu terlalu khawatir terhadap ketersediaan chip. Selain itu, perlindungan AS terhadap Taiwan mungkin akan berkurang karena keberadaan pabrik TSMC di wilayah mereka sendiri.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh analisis pakar yang meragukan klaim bahwa investasi tersebut murni didorong pasar. Beberapa pihak menduga adanya tekanan dari pemerintah AS, baik di masa pemerintahan Donald Trump maupun Joe Biden, untuk menjamin akses terhadap teknologi chip canggih, terutama jika terjadi konflik di sekitar Taiwan. Antonia Hmaidi, periset di Mercator Institute for China Studies (MERICS), bahkan menyatakan bahwa investasi ini dirancang untuk memastikan akses perusahaan AS terhadap chip high-end jika terjadi blokade di sekitar Taiwan.
Kritik tajam juga datang dari Partai Kuomintang (KMT), partai oposisi di Taiwan, yang menuduh Presiden Lai Ching-te lalai dalam melindungi 'perisai silikon' Taiwan. KMT memperingatkan bahwa pengalihan produksi chip canggih ke AS berpotensi merusak industri chip Taiwan dan membahayakan keamanan nasional. Meskipun CC Wei meyakinkan publik bahwa teknologi TSMC yang paling canggih akan tetap berada di Taiwan, ketakutan akan penurunan dominasi Taiwan dalam industri semikonduktor tetap menjadi perhatian utama.
Pertanyaan mendasar yang muncul adalah apakah keuntungan ekonomi jangka panjang dari investasi ini sepadan dengan risiko strategis yang dihadapi Taiwan. Keunggulan teknologi dan kapasitas produksi TSMC di Taiwan merupakan aset strategis yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pemerintah Taiwan perlu mempertimbangkan secara matang implikasi jangka panjang dari keputusan ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi industri semikonduktor domestik serta kepentingan keamanan nasionalnya.
Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan: * Investasi TSMC senilai USD 100 miliar di AS menambah kekhawatiran di Taiwan. * Peran TSMC sebagai produsen chip canggih dan 'perisai silikon' Taiwan. * Potensi penurunan dominasi Taiwan dalam industri semikonduktor dan implikasi terhadap keamanan nasional. * Kritik dari partai oposisi di Taiwan terkait keputusan ini. * Analisis pakar yang meragukan klaim bahwa investasi tersebut murni didorong pasar. * Pertimbangan risiko strategis versus keuntungan ekonomi jangka panjang.