Konsultan Spiritual di Jakarta Terjerat Kasus Narkoba: Penggunaan Narkoba untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Konsultan Spiritual di Jakarta Terjerat Kasus Narkoba: Penggunaan Narkoba untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Rafi Ramadhan (24), seorang konsultan spiritual yang menjalankan praktiknya di Padepokan Narakumbara, Cakung, Jakarta Timur, ditangkap pihak kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba. Pengakuan mengejutkan terungkap dalam jumpa pers yang digelar oleh Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki R Respati, pada Rabu (12/3/2025). Rafi mengaku telah mengonsumsi narkoba selama tiga tahun terakhir, dengan alasan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam melayani 'pasien' yang berkonsultasi kepadanya. Kapolsek menjelaskan bahwa penggunaan narkoba oleh Rafi tidak hanya sebatas konsumsi pribadi, namun juga berdampak pada munculnya halusinasi.
Praktik konsultan spiritual yang dijalankan Rafi, yang awalnya dipromosikan melalui akun Instagram pribadinya dan berkembang melalui promosi dari mulut ke mulut, menarik perhatian sejumlah individu yang mencari solusi atas permasalahan mereka. Para 'pasien' ini datang ke padepokan untuk membeli berbagai benda-benda yang diklaim memiliki khasiat mistis, seperti cincin dan benda-benda serupa. Polisi menyatakan, berdasarkan penyelidikan, banyak pasien yang teryakinkan atas klaim mistis yang ditawarkan Rafi melalui media sosialnya. Namun, hingga saat ini belum ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa Rafi Ramadhan juga mengedarkan narkoba kepada para pasiennya. Polisi masih menyelidiki kemungkinan tersebut lebih lanjut.
Dugaan Keterlibatan dalam Peredaran Narkoba
Walaupun belum ada bukti kuat yang mengaitkan Rafi dengan pengedaran narkoba kepada pasiennya, penyelidikan awal menunjukkan dugaan keterlibatannya dalam jaringan peredaran narkoba. Kompol Respati mengungkapkan bahwa penangkapan Rafi merupakan bagian dari operasi yang lebih besar untuk membongkar jaringan peredaran gelap narkoba. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Wakasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Zakari Said Al Jaidi, yang menyoroti modus operandi pelaku yang menyamarkan aktivitas ilegalnya dengan berlindung di balik profesi lain yang terkesan legal, seperti konsultan spiritual.
Kompol Zakari menekankan bahaya praktik tersebut, karena dapat menjerat banyak orang dan membuat penyelidikan kasus narkoba menjadi lebih kompleks. Ia menjelaskan bahwa modus operandi ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang lebih luas dan memastikan tidak ada korban lain yang terlibat. Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap praktik-praktik yang mencurigakan, khususnya yang mengatasnamakan spiritualitas, dan bahaya penyalahgunaan narkoba yang dapat berdampak luas pada berbagai aspek kehidupan.
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik-praktik spiritual yang berkembang di masyarakat, serta pentingnya upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba secara masif. Penyelidikan lebih lanjut akan difokuskan untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang lebih besar dan memastikan tidak ada korban lain yang menjadi sasaran. Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba kepada pihak berwajib.