Hindari Makan Berat Saat Berbuka Puasa: Anjuran Ahli Gizi Cegah Lonjakan Gula Darah

Hindari Makan Berat Saat Berbuka Puasa: Anjuran Ahli Gizi Cegah Lonjakan Gula Darah

Momentum berbuka puasa seringkali diidentikkan dengan keinginan untuk segera mengonsumsi makanan berat setelah seharian berpuasa. Namun, kebiasaan ini, menurut pakar gizi, justru dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Dokter spesialis gizi klinik, dr. Davie Muhammad, SpGK, menjelaskan pentingnya menghindari konsumsi makanan berat secara langsung saat berbuka puasa untuk mencegah lonjakan gula darah yang drastis. Lonjakan gula darah yang tiba-tiba, lanjut dr. Davie dalam wawancara dengan detikcom pada Jumat (7/3/2025), dapat memicu rasa kantuk yang berlebihan dan rasa lapar yang kembali muncul dalam waktu singkat, sehingga upaya berpuasa menjadi kurang efektif.

Sebagai alternatif, dr. Davie merekomendasikan pilihan takjil yang lebih ringan dan bernutrisi. Buah-buahan yang mengandung kadar air tinggi, seperti semangka atau melon, serta kurma (sebanyak 3-4 butir) menjadi pilihan yang tepat untuk memulai berbuka puasa. Jenis makanan ini membantu mengembalikan cairan tubuh dan menyediakan energi secara bertahap tanpa menyebabkan beban berat pada sistem pencernaan. Lebih lanjut, dr. Davie mengingatkan untuk menghindari takjil yang tinggi gula dan tepung, karena jenis makanan ini dapat memicu lonjakan gula darah yang signifikan.

Strategi yang dianjurkan untuk menghindari efek negatif tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu sebagai takjil, baru kemudian mengonsumsi makanan berat setelah menunaikan salat Magrib. Waktu jeda ini memungkinkan tubuh untuk beradaptasi secara perlahan dengan asupan makanan setelah seharian berpuasa. Selain itu, penting untuk memastikan komposisi makanan berat yang dikonsumsi seimbang dan lengkap, mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Kombinasi nutrisi ini akan memberikan energi yang berkelanjutan dan mencegah rasa lapar kembali dengan cepat. Dengan demikian, tubuh dapat menerima nutrisi yang dibutuhkan secara optimal tanpa mengalami goncangan metabolik yang signifikan.

Kesimpulannya, mengatur pola makan saat berbuka puasa adalah kunci untuk meraih manfaat kesehatan yang optimal selama bulan Ramadhan. Dengan menghindari makan berat secara langsung dan memilih takjil yang tepat, umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih sehat dan berenergi. Perencanaan menu yang bijak, memperhatikan komposisi nutrisi seimbang, serta memperhatikan waktu makan yang tepat, akan membantu menghindari lonjakan gula darah dan menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Hindari makan berat langsung saat berbuka. Berikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi.
  • Pilih takjil yang ringan dan bernutrisi. Buah-buahan tinggi air dan kurma menjadi pilihan yang baik.
  • Hindari takjil tinggi gula dan tepung. Jenis makanan ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
  • Konsumsi makanan berat setelah salat Magrib. Pastikan komposisi makanan seimbang dan lengkap.
  • Jaga keseimbangan nutrisi. Makanan harus mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat.