Status Proyek Tol Era Jokowi: Berlanjut, Terhenti, atau Dicabut?
Status Proyek Tol Era Jokowi: Berlanjut, Terhenti, atau Dicabut?
Pemerintah saat ini tengah menghadapi dinamika pengelolaan Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol yang dicanangkan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Lebih dari 30 proyek jalan tol terdaftar sebagai PSN pada periode sebelumnya, namun kini hanya empat proyek yang masuk dalam daftar PSN periode 2025-2029 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Keempat proyek tersebut adalah Tol Serang-Panimbang, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Akses Pelabuhan Patimban, dan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: apa nasib proyek-proyek jalan tol era Jokowi yang tidak termasuk dalam daftar PSN terbaru?
Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Wilan Oktavian, memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini, proses pembangunan dan pembebasan lahan untuk proyek-proyek jalan tol tersebut masih terus berlanjut. Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai pencabutan status PSN, ketidakhadirannya dalam Perpres No. 12 Tahun 2025 tentang PSN periode 2025-2029 menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satu indikator utama proyek jalan tol sebagai PSN adalah pembiayaan pembebasan lahan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Proses tersebut, menurut Wilan, masih berlangsung untuk sejumlah proyek yang sebelumnya masuk dalam daftar PSN era Jokowi. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun tidak lagi tercantum sebagai PSN, proyek-proyek tersebut belum sepenuhnya dihentikan.
Wilan mencontohkan proyek Jalan Tol Jogja-Bawean dan Jalan Tol Bekasi Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Kedua proyek ini tidak masuk dalam daftar PSN terbaru, namun proses pembebasan lahannya masih berlanjut. Kasus Becakayu lebih kompleks. Proyek senilai Rp 5,9 triliun ini sempat terhenti karena efisiensi anggaran, tetapi menurut Wilan, Direktur Jenderal Bina Marga menginstruksikan pencarian sumber dana alternatif untuk melanjutkan proyek tersebut. Hal ini menggambarkan upaya pemerintah untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sudah berjalan, meskipun terdapat perubahan dalam kebijakan PSN.
Perpres 12/2025 menjelaskan bahwa daftar PSN yang baru merupakan daftar indikatif yang dapat direvisi berdasarkan evaluasi proyek-proyek sebelumnya dan proyek-proyek baru yang memenuhi kriteria. Perbedaan jumlah PSN antara era Jokowi dan Prabowo Subianto yang sangat signifikan, yaitu lebih dari 30 proyek berkurang menjadi hanya empat proyek, menandakan adanya pergeseran prioritas dalam pembangunan infrastruktur. Meskipun pemerintah menekankan kelanjutan proyek yang masih berjalan, kejelasan status proyek-proyek tol era Jokowi yang tidak termasuk dalam PSN terbaru tetap menjadi poin penting yang perlu dijelaskan lebih lanjut kepada publik. Transparansi mengenai mekanisme evaluasi dan kriteria pemilihan PSN sangat krusial untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program pembangunan pemerintah.
Proyek-proyek yang disebutkan dalam berita:
- Tol Serang-Panimbang
- Tol Probolinggo-Banyuwangi
- Tol Akses Pelabuhan Patimban
- Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS)
- Jalan Tol Jogja-Bawean
- Jalan Tol Bekasi Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)