Insiden Kebakaran Kapal Nelayan di Perairan Gili Meno: Seluruh ABK Selamat

Insiden Kebakaran Kapal Nelayan di Perairan Gili Meno: Seluruh ABK Selamat

Sebuah peristiwa kebakaran kapal nelayan menghebohkan perairan Gili Meno, Lombok Utara, pada Selasa (4/3/2025). Insiden yang terjadi di sekitar Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang ini mengakibatkan satu unit kapal penangkap ikan asal Pulau Sumbawa, yang tengah dalam perjalanan menuju Bali, hangus terbakar. Beruntung, seluruh anak buah kapal (ABK), termasuk nakhoda, berhasil menyelamatkan diri dengan terjun ke laut sebelum api melalap seluruh bagian kapal.

Kejadian bermula ketika api diduga berasal dari kerusakan pada knalpot kapal. Api yang muncul dengan cepat merambat ke seluruh bagian lambung kapal, sehingga upaya pemadaman awal oleh ABK dinyatakan gagal. Nakhoda kapal, Herianto, menyatakan bahwa mereka terpaksa melompat ke laut untuk menyelamatkan diri karena laju penyebaran api yang sangat cepat dan sulit dikendalikan. "Kami berupaya memadamkan api," ujar Herianto, "namun api terlalu cepat menyebar, sehingga kami terpaksa menyelamatkan diri." Kecepatan penyebaran api yang signifikan ini diduga disebabkan oleh material kapal yang mudah terbakar dan kondisi angin saat kejadian.

Mendapatkan informasi mengenai insiden ini, tim gabungan yang terdiri dari unsur Kepolisian Sektor Lombok Utara (Polres Lombok Utara), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Basarnas), Direktorat Polair Polda NTB, TNI Angkatan Laut (AL), dan Syahbandar langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Tim gabungan berhasil mengevakuasi seluruh ABK yang selamat dan dalam keadaan sehat. Kapal Basarnas turut berperan aktif dalam proses pemadaman dan evakuasi, meskipun kapal nelayan tersebut telah habis dilalap api sebelum tim penolong tiba di lokasi.

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia menambahkan bahwa saat ini pihak berwajib tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. "Kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp 200 juta, meliputi kapal dan seluruh hasil tangkapan ikan yang menjadi muatan kapal," terang AKBP Agus Purwanta. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu para ABK dalam proses pemulihan pasca-kejadian, termasuk kemungkinan bantuan pendanaan untuk penggantian kapal dan alat tangkap yang hilang.

Proses evakuasi yang berjalan lancar berkat koordinasi dan respon cepat tim gabungan menjadi catatan penting dalam penanganan insiden ini. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya standar keamanan dan perawatan kapal nelayan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang. Investigasi lebih lanjut akan menyelidiki detail penyebab kebakaran dan memastikan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan pelayaran.

  • Kronologi kejadian bermula dari api yang diduga muncul dari knalpot kapal.
  • Upaya pemadaman awal oleh ABK gagal akibat api yang cepat merambat.
  • Seluruh ABK berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
  • Kapal dan muatannya mengalami kerugian materiil lebih dari Rp 200 juta.
  • Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
  • Tim gabungan dari berbagai instansi berperan aktif dalam evakuasi dan pemadaman.