Investasi di Bontang Melonjak: Rp 2,7 Triliun Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja
Investasi di Bontang Melonjak: Rp 2,7 Triliun Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja
Kota Bontang, Kalimantan Timur, menorehkan prestasi gemilang di sektor investasi sepanjang tahun 2024. Realisasi investasi mencapai angka signifikan, yakni Rp 2,7 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 12,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini, menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, merefleksikan kepercayaan investor terhadap iklim investasi yang semakin kondusif di daerah tersebut. Pemerintah Kota Bontang dinilai berhasil menciptakan lingkungan bisnis yang menarik dan efisien, sehingga mampu menarik minat investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
Aspiannur menekankan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan prima dan kemudahan bagi para investor. "Peningkatan investasi ini membuktikan daya tarik Bontang sebagai destinasi investasi yang menjanjikan," ujarnya dalam wawancara pada Rabu, 12 Maret 2025. Dominasi investasi domestik terlihat jelas dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 2,5 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 139 miliar. Distribusi investasi secara geografis menunjukkan konsentrasi terbesar di Kecamatan Bontang Utara (Rp 2,39 triliun atau 88,23 persen dari total investasi), disusul Bontang Selatan (Rp 317 miliar atau 11 persen), dan Bontang Barat (Rp 1,36 miliar atau 0,05 persen).
Sektor Industri Kimia Tetap Menjadi Andalan
Sektor industri kimia kembali menjadi tulang punggung investasi di Bontang. Berikut rincian lima sektor utama PMDN yang berkontribusi paling besar:
- Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi: Rp 2,1 triliun
- Usaha Jasa Lainnya: Rp 140 miliar
- Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran: Rp 77,6 miliar
- Perdagangan dan Reparasi: Rp 49,5 miliar
- Konstruksi: Rp 44,4 miliar
Sementara itu, lima sektor utama PMA yang menyerap investasi terbesar adalah:
- Industri Lainnya: Rp 96,2 miliar
- Industri Makanan: Rp 35 miliar
- Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi: Rp 6,4 miliar
- Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran: Rp 782 juta
- Hotel dan Restoran: Rp 647 juta
Pertumbuhan investasi di sektor makanan, perumahan, dan kawasan industri menunjukkan diversifikasi ekonomi yang semakin berkembang di Bontang. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan terdiversifikasi, mengurangi ketergantungan pada sektor industri kimia saja.
Dampak Positif terhadap Penciptaan Lapangan Kerja
Lonjakan investasi di Bontang tak hanya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja. Sepanjang tahun 2024, investasi yang masuk telah menyerap 512 tenaga kerja, dengan rincian 475 tenaga kerja dari PMDN dan 37 tenaga kerja dari PMA. Aspiannur menyatakan apresiasi atas dampak positif ini, yang selaras dengan visi pemerintah kota untuk menjadikan Bontang sebagai kota yang maju dan inklusif.
Komitmen Pemerintah Kota Bontang
Pemerintah Kota Bontang berkomitmen untuk terus mempercepat proses perizinan dan meningkatkan infrastruktur guna menarik lebih banyak investor. Sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan akan terus diperkuat untuk menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif dan berkelanjutan. Dengan tren positif yang ada, Bontang diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi dan semakin bersaing di kancah nasional maupun internasional sebagai kota industri unggulan di Kalimantan Timur.