Efek Negatif Minuman Dingin Saat Berbuka Puasa: Panduan Konsumsi Aman dari Pakar
Efek Negatif Minuman Dingin Saat Berbuka Puasa: Panduan Konsumsi Aman dari Pakar
Minuman dingin memang menjadi pilihan favorit banyak orang untuk berbuka puasa. Namun, kebiasaan ini perlu dikaji ulang, terutama dari aspek kesehatan pencernaan. Dr. Rahmantio Adi, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya (Unesa), memberikan penjelasan ilmiah terkait dampak mengonsumsi minuman dingin secara langsung setelah berpuasa seharian.
Setelah berpuasa, tubuh mengalami dehidrasi dan saluran pencernaannya menjadi lebih sensitif. Mengonsumsi minuman dingin secara tiba-tiba akan menyebabkan perubahan suhu yang drastis. Perubahan suhu ini dapat memicu penyempitan pembuluh darah secara sementara, sehingga memperlambat proses pencernaan dan menimbulkan ketidaknyamanan seperti kram perut atau gangguan lambung. Dr. Rahmantio menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan cairan hangat atau bersuhu ruangan untuk membantu pencernaan bekerja secara optimal. Kondisi ini sangat krusial, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit pencernaan seperti maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), karena minuman dingin berpotensi meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, individu dengan gangguan sirkulasi darah juga perlu lebih berhati-hati karena perubahan suhu yang ekstrem dapat mengganggu aliran darah dalam tubuh. Kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia perlu mendapat perhatian khusus, mengingat sistem tubuh mereka lebih sensitif terhadap perubahan suhu.
Risiko bagi Kesehatan:
- Gangguan Pencernaan: Penyempitan pembuluh darah dan perubahan suhu mendadak dapat memperlambat proses pencernaan, memicu kram perut, dan gangguan lambung.
- Peningkatan Asam Lambung: Bagi penderita maag dan GERD, minuman dingin dapat memperparah kondisi mereka.
- Gangguan Sirkulasi Darah: Perubahan suhu drastis dapat mengganggu aliran darah, khususnya bagi mereka yang memiliki gangguan sirkulasi.
- Lonjakan Gula Darah: Minuman dingin yang manis, seperti es teh manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya.
Tips Konsumsi Minuman Dingin yang Aman:
Meskipun tidak sepenuhnya dilarang, mengonsumsi minuman dingin saat berbuka puasa perlu dilakukan dengan bijak. Berikut beberapa tips yang direkomendasikan oleh Dr. Rahmantio:
- Berbuka dengan makanan ringan: Mulailah dengan kurma, buah-buahan, atau sup hangat untuk mempersiapkan sistem pencernaan sebelum mengonsumsi minuman dingin.
- Minum air putih hangat terlebih dahulu: Setelah mengonsumsi makanan ringan, minumlah air putih hangat untuk membantu tubuh beradaptasi dengan suhu normal.
- Pilih minuman yang tidak terlalu dingin: Jika ingin mengonsumsi minuman dingin, biarkan terlebih dahulu hingga mencapai suhu ruangan.
- Minum secara perlahan: Hindari meminum minuman dingin dalam jumlah banyak secara sekaligus. Minumlah secara perlahan-lahan.
- Kombinasikan dengan makanan: Jangan mengonsumsi minuman dingin dalam keadaan perut kosong. Konsumsilah bersama makanan yang mudah dicerna.
- Hindari minuman manis dan dingin secara berlebihan: Batasi konsumsi minuman manis dan dingin, karena dapat memicu lonjakan gula darah.
Kesimpulannya, meskipun minuman dingin terasa menyegarkan, penting untuk memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan pencernaan dan memperhatikan anjuran untuk mengonsumsinya dengan bijak dan bertahap saat berbuka puasa. Prioritaskan hidrasi dengan air putih hangat atau minuman hangat lainnya untuk membantu tubuh beradaptasi dan memulai proses pencernaan secara optimal setelah seharian berpuasa.