GoTo Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Signifikan di 2024, Raih Keuntungan Rp 15,8 Triliun
GoTo Bukukan Kenaikan Pendapatan 8% di Tahun 2024, Mencapai Rp 15,8 Triliun
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) berhasil menutup tahun 2024 dengan catatan kinerja keuangan yang positif. Raksasa teknologi Indonesia ini mengumumkan pendapatan tahunan sebesar Rp 15,8 triliun, meningkat 8% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 14,7 triliun. Pencapaian ini melampaui proyeksi titik impas yang telah ditetapkan perusahaan, sekaligus menandai momentum pertumbuhan yang signifikan bagi GoTo di tengah persaingan bisnis digital yang kompetitif di Indonesia.
Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh peningkatan Gross Transaction Value (GTV) inti. Pada kuartal IV 2024, GTV inti mencapai Rp 79,2 triliun, menunjukkan peningkatan yang luar biasa sebesar 66% secara tahunan (Year-on-Year/YoY). Sementara itu, GTV inti untuk keseluruhan tahun 2024 mencapai Rp 268,2 triliun, tumbuh 58% YoY. Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas strategi GoTo dalam menjangkau konsumen di pasar Indonesia yang dinamis.
Strategi Pertumbuhan dan Inovasi
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari inovasi produk yang berkelanjutan dan eksekusi strategi yang efektif. "Sepanjang tahun 2024, kami terus berinovasi dan mencari cara baru untuk memenangkan persaingan, dengan fokus utama menjangkau konsumen Indonesia," ujar Patrick dalam keterangan resmi. Ia juga menambahkan bahwa peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly Transacting Users/MTUS) juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan. MTUS tumbuh 22% YoY di kuartal IV dan 16% sepanjang tahun 2024. GoTo optimistis tren positif ini akan berlanjut hingga tahun 2025.
Peningkatan Profitabilitas dan Efisiensi Biaya
Selain peningkatan pendapatan, GoTo juga mencatat kemajuan signifikan dalam hal profitabilitas. EBITDA grup yang disesuaikan tumbuh secara signifikan, mencapai 348% YoY dan 191% secara kuartalan (Quarter-on-Quarter/QoQ) di kuartal IV 2024, dengan angka Rp 399 miliar untuk kuartal tersebut dan Rp 386 miliar untuk setahun penuh. Keberhasilan ini menunjukkan efektifitas strategi pengelolaan biaya yang dijalankan GoTo. Hal ini juga diperkuat dengan penurunan beban kas rutin tetap grup sebesar 3% sepanjang tahun 2024, sementara biaya kas rutin korporasi turun hingga 34%. GoTo juga memproyeksikan EBITDA grup yang disesuaikan positif untuk tahun 2025 di kisaran Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, menekankan pentingnya perbaikan pendapatan dan profitabilitas yang dicapai perusahaan. "GTV inti Grup dan pendapatan kami terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun. Pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci memungkinkan kami menurunkan beban kas rutin tetap," kata Simon. Ia juga menambahkan bahwa GoTo mempertahankan posisi keuangan yang solid, dengan kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp 21 triliun pada 31 Desember 2024.
Kinerja Unit Bisnis On-Demand Services
Unit bisnis On-Demand Services (ODS) juga berkontribusi positif terhadap kinerja GoTo. GTV inti ODS tumbuh 24% YoY pada kuartal IV dan 17% untuk setahun penuh. EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp 267 miliar pada kuartal IV dan Rp 679 miliar untuk setahun penuh 2024. Pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat di unit bisnis ini menunjukkan daya tahan dan potensi pertumbuhan yang besar dari layanan inti GoTo.
GoTo optimistis terhadap prospek ke depan. Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat bisnisnya melalui inovasi di sisi operasional dan produk, meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya, dan menghadirkan layanan yang lebih personal sesuai kebutuhan pelanggan. Keberhasilan GoTo di tahun 2024 menjadi landasan kuat untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang di masa mendatang.