Dukungan Trump terhadap Musk di Tengah Anjloknya Penjualan Tesla

Dukungan Trump terhadap Musk di Tengah Anjloknya Penjualan Tesla

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Elon Musk, CEO Tesla, di tengah gelombang protes dan penurunan signifikan penjualan perusahaan mobil listrik tersebut. Pernyataan dukungan ini disampaikan Trump menyusul kontroversi yang melibatkan Musk dan perannya di Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), yang telah memicu penurunan drastis saham Tesla dan gelombang protes di Eropa, China, dan Australia. Penurunan saham Tesla telah mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir, menunjukkan dampak signifikan dari kontroversi tersebut terhadap kinerja perusahaan.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Trump menyatakan telah membeli sebuah Tesla Model S berwarna merah. Langkah ini bukan hanya sekadar pernyataan simbolik, tetapi juga mencerminkan keyakinan Trump terhadap Musk dan potensi Tesla. Dalam pernyataan kepada wartawan di luar Gedung Putih, Trump menekankan dua alasan di balik pembelian tersebut. Pertama, ia memuji kualitas produk Tesla, menyebutnya sebagai produk hebat dan terbaik di kelasnya. Kedua, ia menyatakan rasa simpati terhadap Musk yang dianggapnya telah diperlakukan secara tidak adil. Trump berpendapat bahwa Musk telah memberikan kontribusi besar bagi Amerika Serikat dan tidak seharusnya dihukum secara ekonomi karena patriotismenya. Trump bahkan menyinggung kesuksesan Tesla sebagai perusahaan mobil yang relatif muda, menyoroti pencapaian luar biasa Musk dalam industri otomotif.

Lebih lanjut, Trump mengkritik keras apa yang dianggapnya sebagai perlakuan tidak adil terhadap Musk. Ia menyatakan keprihatinannya atas upaya untuk menghukum Musk secara ekonomi karena pandangan politiknya. Trump beranggapan bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang tidak adil dan merugikan, mengingat kontribusi Musk terhadap negara. Pernyataan ini secara langsung menggarisbawahi kontroversi yang melingkupi Musk dan perannya dalam pemerintahan, serta implikasi dari kontroversi tersebut terhadap bisnisnya.

Penurunan penjualan Tesla di berbagai pasar internasional telah menjadi sorotan utama. Penurunan penjualan yang signifikan, dikombinasikan dengan penurunan harga saham yang drastis, telah menimbulkan kekhawatiran akan masa depan perusahaan. Kondisi ini semakin diperparah dengan aksi protes dan vandalisme yang ditargetkan pada produk Tesla sebagai respons atas kontroversi yang melibatkan Musk. Situasi ini memaksa Musk untuk menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai CEO Tesla dan SpaceX dengan perannya di DOGE, sesuatu yang diakui Musk sendiri sebagai tugas yang sangat berat dan penuh tekanan.

Anjloknya saham Tesla sejak Musk menjabat di DOGE menjadi indikator kuat atas dampak kontroversi ini. Harga saham Tesla telah turun selama tujuh minggu berturut-turut, dari puncaknya di US$ 480 pada 17 Desember 2024 hingga US$ 270,48 pada akhir pekan lalu, menurut laporan CNBC Internasional. Puncaknya harga pernah menyentuh US$ 480 pada 17 Desember 2024, sementara titik terendah tercatat pada US$ 251,44 saat pemilihan presiden 5 November lalu. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi Musk dan Tesla untuk melewati masa sulit ini.

Secara keseluruhan, dukungan Trump terhadap Musk di tengah badai kontroversi dan penurunan penjualan Tesla merupakan sebuah langkah yang signifikan. Pernyataan dan tindakan Trump ini menunjukkan adanya polarisasi opini publik terkait Musk dan perannya di pemerintahan, serta dampak politik terhadap bisnis dan perekonomian. Dukungan tersebut bisa menjadi angin segar bagi Musk dan Tesla, namun juga berpotensi memperkeruh suasana bagi pihak yang menentang Musk.