Pemprov DKI Jakarta Alihkan Anggaran Sarapan Gratis untuk Renovasi Kantin Sekolah dan Perluasan Beasiswa
Pemprov DKI Jakarta Prioritaskan Renovasi Kantin Sekolah dan Perluasan Beasiswa
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan perubahan strategi dalam program kesejahteraan siswa. Setelah program sarapan gratis yang direncanakan sebelumnya gagal terealisasi, Pemprov DKI Jakarta akan fokus pada renovasi kantin sekolah dan perluasan cakupan program beasiswa Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Langkah ini diambil untuk mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah pusat, serta meningkatkan akses pendidikan bagi lebih banyak warga Jakarta.
Renovasi kantin sekolah bertujuan untuk mengubahnya menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), guna menjamin keberlangsungan dan optimalisasi program MBG. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa infrastruktur yang memadai merupakan kunci keberhasilan MBG. Saat ini, Jakarta baru memiliki 33 SPPG, namun angka ini akan bertambah sembilan unit pada 17 Maret 2025, berkat dukungan Pemprov DKI Jakarta dalam renovasi kantin sekolah. "Anggaran sudah tersedia, SDM telah terlatih, dan kini kami percepat penyediaan infrastruktur," ujar Dadan, menekankan bahwa ketersediaan infrastruktur menjadi kendala utama selain anggaran dan sumber daya manusia dalam pelaksanaan program MBG. Dengan demikian, renovasi kantin sekolah diharapkan dapat mengatasi hambatan tersebut dan memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi siswa secara merata.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mengalokasikan sebagian anggaran yang semula ditujukan untuk program sarapan gratis untuk meningkatkan jumlah penerima manfaat KJP dan KJMU. Pramono Anung menyatakan bahwa jumlah penerima KJP akan meningkat dari 520.000 menjadi 705.000, sementara penerima KJMU akan bertambah dari 15.000 menjadi 20.000 pada tahun depan. Lebih lanjut, Pramono juga mengumumkan perubahan kebijakan beasiswa KJMU. Ke depannya, penerima beasiswa KJMU tidak akan lagi dievaluasi setiap tahun, melainkan akan menerima beasiswa hingga menyelesaikan studi dengan syarat mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertentu. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian dan mengurangi beban mental bagi para mahasiswa penerima beasiswa.
Perubahan strategi ini mencerminkan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung program MBG dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta. Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menyesuaikan prioritas program, Pemprov DKI Jakarta berupaya memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi kesejahteraan generasi muda Jakarta. Meskipun program sarapan gratis tidak dapat direalisasikan sesuai rencana awal, Pemprov DKI Jakarta meyakini bahwa alokasi ulang anggaran ini akan memberikan manfaat yang lebih signifikan bagi masyarakat Jakarta.
Langkah-langkah strategis yang diambil Pemprov DKI Jakarta meliputi:
- Renovasi kantin sekolah menjadi SPPG untuk mendukung program MBG.
- Peningkatan jumlah penerima KJP menjadi 705.000.
- Peningkatan jumlah penerima KJMU menjadi 20.000 pada tahun depan.
- Perubahan kebijakan beasiswa KJMU dengan menghilangkan evaluasi tahunan.