Kasus Pembunuhan Feni Ere di Palopo: Desakan Usut Tuntas dan Keadilan bagi Korban

Kasus Pembunuhan Feni Ere di Palopo: Desakan Usut Tuntas dan Keadilan bagi Korban

Penemuan kerangka Feni Ere (28), seorang perempuan yang dilaporkan hilang sejak Januari 2024, di dekat Air Terjun Batu Dewa, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Senin (10/2/2025), telah memicu gelombang protes dari berbagai pihak. Jaringan Anti Kekerasan terhadap Perempuan (JAKER) Kota Palopo mendesak Kepolisian Resort (Polres) Palopo untuk segera mengungkap kasus ini dan menuntut keadilan bagi korban. Penemuan jenazah dalam kondisi tinggal tengkorak ini semakin memperkuat dugaan bahwa Feni Ere menjadi korban pembunuhan yang keji dan terencana.

JAKER menilai penanganan kasus oleh Polres Palopo terkesan lamban dan kurang serius. Meskipun laporan kehilangan telah diajukan sejak Januari 2024, proses investigasi dinilai belum menunjukkan perkembangan signifikan. Perwakilan JAKER, Yertin Ratu, mengungkapkan keprihatinannya atas kurangnya respon kepolisian terhadap sejumlah bukti penting yang telah ditemukan, antara lain bekas darah di dinding kamar korban, celana pendek dan sepatu korban, kerusakan pada tiang lampu dan bola lampu kamar. Barang bukti seperti sepatu dan celana korban, yang telah diamankan sejak 28 Januari 2024, menurut JAKER, menunjukkan adanya tindak kekerasan fisik sebelum pembunuhan dan pembuangan jenazah. "Bukti-bukti ini menunjukkan Feni Ere bukan hanya korban penculikan dan pembunuhan, tetapi juga mengalami kekerasan fisik sebelum akhirnya dibunuh dan jasadnya dibuang," tegas Yertin dalam pernyataan resminya pada Rabu (12/3/2025).

Lebih lanjut, JAKER mendesak beberapa pihak untuk mengambil langkah konkret. Pertama, Polres Palopo diminta segera menangkap pelaku dan mengungkap seluruh rangkaian peristiwa pembunuhan ini hingga tuntas. Kedua, pihak Honda Sanggar Laut, tempat korban bekerja sebelum menghilang, didesak untuk memenuhi hak-hak ketenagakerjaan Feni Ere. Ketiga, Penjabat (Pj.) Wali Kota Palopo diharapkan memberikan perlindungan kepada keluarga korban dan menjamin keamanan bagi perempuan dan anak-anak di Kota Palopo. "Pelaku pembunuhan ini masih berkeliaran dan berpotensi untuk melakukan tindak kejahatan serupa. Oleh karena itu, penuntasan kasus ini menjadi sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa," imbuh Yertin.

Menanggapi desakan tersebut, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa 22 saksi terkait kasus ini. Saksi-saksi yang diperiksa mencakup orang-orang terdekat korban dan mereka yang terakhir kali bertemu Feni sebelum ia dinyatakan hilang. Polisi juga telah memeriksa petugas keamanan yang pertama kali menemukan mobil korban di Kota Makassar. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi lainnya untuk memperkuat bukti dan mengidentifikasi pelaku. Namun, kecepatan penuntasan kasus dan keseriusan upaya pengungkapannya tetap menjadi pertanyaan besar bagi JAKER dan keluarga korban.

JAKER telah melakukan aksi demonstrasi dengan membagikan selebaran di depan showroom Honda Sanggar Laut sebagai bentuk protes dan desakan kepada pihak-pihak terkait untuk segera mengambil tindakan. Kasus ini menjadi sorotan publik dan mengungkap perlunya peningkatan perlindungan dan penegakan hukum bagi perempuan di Indonesia.

Tuntutan JAKER: * Polres Palopo segera menangkap pelaku dan menuntaskan kasus pembunuhan Feni Ere. * Honda Sanggar Laut memenuhi hak ketenagakerjaan Feni Ere. * PJ Wali Kota Palopo memberikan perlindungan kepada keluarga korban dan menjamin ruang aman bagi perempuan dan anak di Palopo.