Bencana Tanah Bergerak di Sukamakmur, Bogor: 92 Jiwa Mengungsi, 88 Rumah Rusak
Bencana Tanah Bergerak di Sukamakmur, Bogor: 92 Jiwa Mengungsi, 88 Rumah Rusak
Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pekan lalu telah mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap warga setempat. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sedikitnya 92 jiwa dari 25 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat kerusakan rumah mereka. Para pengungsi saat ini menumpang di rumah kerabat dan saudara terdekat mereka.
Meskipun Pemerintah Desa Sukamakmur telah menyediakan posko pengungsian di Kantor Desa, mayoritas warga memilih untuk berlindung di rumah saudara-mara. Kondisi ini menandakan kebutuhan akan bantuan dan dukungan yang lebih terstruktur dalam hal akomodasi dan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Lebih lanjut, hingga saat ini belum ada upaya perbaikan terhadap rumah-rumah yang rusak akibat bencana tersebut, menjadikannya sebagai prioritas penanganan yang mendesak.
Asisten Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menjelaskan bahwa pergerakan tanah masih terjadi di beberapa titik, terutama di Kampung Pangupukan dan Kampung Cikoneng Jati. Kondisi ini menuntut penanganan lebih lanjut dari berbagai pihak terkait untuk mencegah meluasnya dampak bencana dan melindungi keselamatan warga. Pemerintah daerah harus segera mengambil langkah-langkah preventif dan reaktif guna meminimalisir risiko kerugian lebih lanjut.
Sebelumnya, bencana tanah bergerak yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil telah mengakibatkan kerusakan pada 83 unit bangunan rumah warga. Rincian kerusakan meliputi 14 rumah rusak berat, 9 rumah rusak sedang, dan 60 rumah rusak ringan. Selain itu, terdapat 5 rumah yang terancam mengalami kerusakan lebih parah. Total keseluruhan rumah yang terdampak mencapai 88 unit, dengan jumlah jiwa yang terdampak mencapai 317 jiwa dari 88 KK.
BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan pendataan dan asesmen di lokasi kejadian. Namun, langkah-langkah selanjutnya membutuhkan koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga kemanusiaan untuk menyediakan bantuan yang komprehensif bagi para korban, termasuk bantuan logistik, perbaikan rumah, dan dukungan psikologis. Perlu juga dilakukan kajian geologi untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana dan merumuskan strategi mitigasi jangka panjang guna mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Pentingnya kolaborasi dan koordinasi yang efektif antara berbagai pihak menjadi kunci dalam penanggulangan bencana ini dan pencegahan bencana serupa di masa depan.
Daftar Titik Pergerakan Tanah yang Masih Aktif:
- Kampung Pangupukan
- Kampung Cikoneng Jati
Rincian Kerusakan Bangunan:
- Rusak Berat: 14 rumah
- Rusak Sedang: 9 rumah
- Rusak Ringan: 60 rumah
- Terancam Rusak: 5 rumah
Perlu adanya tindakan cepat dan terukur untuk membantu para korban dan mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem mitigasi bencana di daerah tersebut juga perlu dilakukan guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.