Banjir di Batanghari Lumpuhkan Puluhan Sekolah, Pembelajaran Daring Diterapkan

Banjir di Batanghari Lumpuhkan Puluhan Sekolah, Pembelajaran Daring Diterapkan

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Batanghari, Jambi, dalam sepekan terakhir telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Sebanyak 30 sekolah di wilayah tersebut terendam banjir, memaksa pihak sekolah dan pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah adaptasi guna memastikan keselamatan dan kelanjutan proses belajar mengajar bagi para siswa. Kondisi ini menimbulkan berbagai tantangan, terutama bagi siswa dan guru yang harus berjuang melewati genangan air untuk mencapai sekolah.

Di SD Negeri 75 Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian, misalnya, para siswa dan guru menghadapi kesulitan akses menuju sekolah. Kepala Sekolah, Tarmizi, mengungkapkan bahwa akses jalan menuju sekolah terputus akibat banjir. Sebagai solusi sementara, pihak sekolah menyediakan satu unit perahu untuk membantu siswa dan guru melintasi genangan. Namun, untuk meminimalisir risiko, pembelajaran daring diterapkan bagi siswa kelas 1 dan 3. Sementara itu, siswa kelas 4, 5, dan 6 tetap mengikuti pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan.

Situasi darurat ini telah mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Kabupaten Batanghari untuk menerbitkan surat edaran. Sekretaris PDK Batanghari, Naswin, menjelaskan bahwa edaran tersebut menekankan pentingnya keselamatan siswa di tengah bencana banjir. Pihak PDK mengimbau orang tua untuk meningkatkan pengawasan dan pendampingan terhadap anak-anak mereka, khususnya selama proses pembelajaran daring. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran proses belajar mengajar meskipun dalam kondisi yang tidak ideal.

Dampak meluasnya banjir ini telah memaksa sebagian besar sekolah di Kabupaten Batanghari untuk beralih ke sistem pembelajaran daring. Sistem ini diterapkan sebagai langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan siswa dan guru serta memastikan proses pendidikan tetap berjalan. Namun, tantangan tetap ada, khususnya terkait akses internet dan kesiapan infrastruktur pendukung pembelajaran daring di daerah terdampak banjir.

Pemerintah Kabupaten Batanghari diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah efektif untuk mengatasi dampak banjir dan memastikan pemulihan akses pendidikan bagi seluruh siswa di wilayah yang terdampak. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, termasuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana alam dan memastikan ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pembelajaran daring jika dibutuhkan.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Akses sekolah terhambat: Banjir menghambat akses menuju sekolah, khususnya di SD Negeri 75 Pasar Terusan.
  • Pembelajaran daring: Pembelajaran daring diterapkan untuk kelas 1 dan 3 di SD Negeri 75 Pasar Terusan sebagai langkah antisipatif.
  • Surat edaran PDK: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari mengeluarkan surat edaran terkait keselamatan siswa selama banjir.
  • Imbauan kepada orang tua: Orang tua diimbau untuk meningkatkan pengawasan dan pendampingan anak selama pembelajaran daring.
  • Dampak luas: Sekitar 30 sekolah di Kabupaten Batanghari terdampak banjir.

Pemerintah daerah, bersama lembaga terkait, diharapkan dapat segera melakukan langkah-langkah konkret untuk membantu sekolah-sekolah yang terdampak dan memastikan kelangsungan pendidikan bagi para siswa di Kabupaten Batanghari.