Banjir di Kampar, Riau: Warga Desa Pulau Ambai Terisolir Empat Hari Tanpa Bantuan

Banjir di Kampar, Riau: Warga Desa Pulau Ambai Terisolir Empat Hari Tanpa Bantuan

Bencana banjir yang melanda Desa Pulau Ambai, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, sejak Sabtu (1/3/2025) hingga Selasa (4/3/2025) telah mengakibatkan ratusan rumah warga terendam. Genangan air yang mencapai ketinggian 40 hingga 70 sentimeter membuat aktivitas warga lumpuh total selama beberapa hari. Kondisi ini diperparah dengan minimnya bantuan yang diterima para korban banjir hingga saat ini.

Luapan Sungai Kampar yang disebabkan oleh pembukaan pintu bendungan PLTA Koto Panjang menjadi penyebab utama bencana ini. Warga, seperti yang disampaikan oleh Banjiriadi (54), seorang petani karet, terpaksa menerobos banjir untuk mencari nafkah. Meskipun genangan air setinggi lutut menyulitkan aktivitasnya, Banjiriadi tetap nekat pergi menyadap karet di kebunnya pada Selasa, setelah sebelumnya aktivitas warga terhenti sama sekali akibat tingginya debit air.

"Banjir datang setelah pintu bendungan PLTA Koto Panjang dibuka," ungkap Banjiriadi, yang ditemui di rumahnya yang terendam. Ia menceritakan kesulitannya bekerja di tengah bencana ini, seraya menunjukkan pakaian kerjanya yang basah dan sepatu bot yang dipakainya untuk melewati genangan air. Kondisi ini menggambarkan perjuangan keras warga Pulau Ambai dalam menghadapi dampak banjir.

Empat hari pasca bencana, rasa keprihatinan mendalam terlihat dari keterangan Banjiriadi. Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada bantuan pemerintah yang diterima oleh warga yang terdampak banjir. "Belum ada satu pun bantuan makanan yang disalurkan," ujarnya. Walaupun ia mengaku masih memiliki stok bahan makanan untuk beberapa hari ke depan, kebutuhan akan bantuan mendesak sangat dibutuhkan mengingat sulitnya beraktivitas akibat banjir yang menggenangi permukiman mereka.

Tingginya debit air yang menggenangi pemukiman warga Pulau Ambai mengakibatkan terisolasinya warga dari akses bantuan. Kondisi ini menjadi sorotan utama dan menuntut respon cepat dari pemerintah daerah untuk memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar para korban banjir. Selain penyaluran bantuan logistik, upaya evakuasi jika dibutuhkan dan perbaikan infrastruktur juga perlu menjadi prioritas utama dalam penanggulangan bencana ini. Kecepatan tanggap pemerintah sangat krusial untuk meringankan beban warga dan mencegah meluasnya dampak negatif banjir.

Pemerintah daerah diharapkan dapat segera melakukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi dampak banjir ini dan memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar para korban. Selain penyaluran bantuan, akses informasi yang cepat dan akurat juga penting untuk memastikan koordinasi yang efektif dalam upaya penanggulangan bencana. Transparansi informasi kepada publik mengenai penanganan dan pendistribusian bantuan juga menjadi hal yang krusial dalam membangun kepercayaan publik.

Kondisi terkini di lokasi bencana akan terus dipantau dan akan diinformasikan lebih lanjut.

  • Aktivitas warga terhambat
  • Perlu bantuan logistik
  • Perbaikan infrastruktur dibutuhkan
  • Koordinasi yang efektif diperlukan
  • Transparansi informasi penting