Target Surplus Beras 6 Juta Ton: Strategi Kementan Wujudkan Kedaulatan Pangan
Target Surplus Beras 6 Juta Ton: Strategi Kementan Wujudkan Kedaulatan Pangan
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menekankan urgensi pencapaian surplus beras minimal 5-6 juta ton per tahun sebagai langkah strategis untuk menghentikan impor beras dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Saat ini, capaian surplus masih berada di angka 2,8-3 juta ton pada periode panen Januari-Maret 2025, atau sekitar setengah dari target yang dibutuhkan. Pernyataan ini disampaikan beliau di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Pemerintah menyadari bahwa gap antara produksi dan target surplus masih signifikan. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar mempersiapkan sejumlah langkah strategis. Setelah periode panen raya Januari-Maret, fokus Kementan akan beralih pada peningkatan produksi di periode selanjutnya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah variabilitas iklim. Curah hujan tinggi menjadi tantangan utama pada bulan-bulan sebelumnya, sementara kekeringan diprediksi akan menjadi permasalahan utama pada April dan seterusnya.
Antisipasi terhadap potensi kekeringan menjadi prioritas utama Kementan. Program pompanisasi, yang terbukti efektif pada tahun sebelumnya, akan kembali digencarkan. Tidak hanya memanfaatkan pompa-pompa yang telah ada, Kementan berencana menambah jumlah pompa air untuk memastikan ketersediaan irigasi bagi para petani selama musim kemarau. Langkah ini bertujuan untuk menjamin keberlangsungan produksi padi meskipun ketersediaan air terbatas. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk mencari solusi agar petani tetap dapat bercocok tanam di musim kemarau.
Selain upaya teknis seperti pompanisasi, Kementan juga tengah melakukan inventarisasi kebutuhan petani, guna memastikan dukungan yang tepat sasaran diberikan. Data yang akurat dan komprehensif sangat diperlukan untuk memetakan tantangan dan peluang peningkatan produksi beras di berbagai wilayah. Upaya ini mencakup identifikasi kebutuhan pupuk, benih unggul, hingga akses pasar bagi hasil panen para petani.
Kementan optimistis target surplus beras dapat dicapai melalui strategi yang terintegrasi dan komprehensif. Suksesnya program ini akan berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, dan menopang perekonomian petani. Peningkatan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian menjadi kunci utama untuk mencapai target surplus 5-6 juta ton beras per tahun, dan langkah-langkah konkret terus dijalankan untuk merealisasikannya. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.
Langkah-langkah strategis Kementan untuk mencapai target surplus beras:
- Peningkatan produksi pasca panen raya Januari-Maret 2025.
- Program pompanisasi untuk mengatasi potensi kekeringan di musim kemarau.
- Inventarisasi kebutuhan petani untuk memastikan dukungan yang tepat sasaran.
- Penggunaan pompa air baru dan optimalisasi pompa air yang telah ada.
- Pemanfaatan benih unggul dan pupuk yang tepat.
- Pemberian akses pasar yang luas kepada petani.