SD Negeri 216 Sondariah Bandung Kembali Normal Setelah Banjir, Proses Belajar Mengajar Dilanjutkan

SD Negeri 216 Sondariah Bandung Kembali Normal Setelah Banjir, Proses Belajar Mengajar Dilanjutkan

Setelah terendam banjir selama satu pekan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 216 Sondariah, Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, akhirnya kembali normal. Sebanyak 256 siswa yang sebelumnya terpaksa mengikuti pembelajaran di luar ruangan karena sekolah terendam banjir, kini dapat kembali menikmati kenyamanan belajar di dalam kelas. KBM dimulai kembali pada Rabu, 12 Maret 2025, setelah surutnya air banjir pada Selasa malam sebelumnya.

Meskipun KBM telah kembali normal, prosesnya dilakukan secara bertahap. Hingga siang hari, kegiatan pembersihan sisa-sisa banjir dan lumpur masih berlangsung. Upaya pembersihan ini mendapat dukungan penuh dari warga sekitar dan petugas kelurahan. Kepala Sekolah SDN 216 Sondariah, Nenden Kurniati, mengungkapkan rasa syukur atas kembalinya aktivitas belajar mengajar di sekolah. "Alhamdulillah, hari ini KBM dapat kembali dilaksanakan setelah hampir seminggu belajar di luar kelas dan beberapa hari sempat terhenti," ujar Nenden saat ditemui di lokasi sekolah.

Namun, banjir yang melanda SDN 216 Sondariah bukanlah kejadian yang pertama kali terjadi. Menurut Nenden, sekolah tersebut kerap terendam banjir setiap musim hujan selama bertahun-tahun. Kondisi geografis sekolah yang letaknya lebih rendah daripada sungai menjadi penyebab utama permasalahan ini. Bahkan, sekolah terkadang terdampak banjir meskipun wilayah sekitarnya tidak mengalami hujan lebat, akibat luapan air dari hulu sungai.

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan telah merencanakan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini. Rencananya, bangunan sekolah akan ditinggikan dalam waktu dekat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari warga sekitar yang menginginkan kelancaran proses belajar mengajar anak-anak mereka. Nenden menjelaskan, "Tahun ini pembangunan akan dimulai pada bulan Mei. Namun, masih ada diskusi dengan warga mengenai detail rencana pembangunan, karena yang dibangun Dinas Pendidikan hanya area sekitar sekolah. Sedangkan akses jalan merupakan tanggung jawab pemerintah," tambahnya.

Proses pembangunan yang direncanakan akan menjadi solusi permanen bagi permasalahan banjir yang berulang ini. Dengan ditinggikannya bangunan sekolah, diharapkan kegiatan belajar mengajar di SDN 216 Sondariah dapat berjalan lancar tanpa terganggu oleh bencana banjir di musim hujan mendatang. Kerja sama antara pemerintah, warga, dan sekolah menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan ini dan memberikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa.