Ekspansi Jaringan Operasi Pasar Pangan: Pemerintah Targetkan 6.845 Titik Distribusi
Ekspansi Jaringan Operasi Pasar Pangan: Pemerintah Targetkan 6.845 Titik Distribusi
Pemerintah berkomitmen untuk memperluas jangkauan operasi pasar pangan murah guna menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menghadapi potensi gejolak harga, khususnya menjelang dan selama bulan Ramadhan. Saat ini, sebanyak 1.534 titik operasi pasar telah tersebar di 34 provinsi dan 394 kabupaten/kota di Indonesia. Namun, pemerintah berencana untuk secara signifikan meningkatkan jumlah titik distribusi hingga mencapai 6.845 titik di seluruh Indonesia.
Jaringan distribusi saat ini melibatkan berbagai mitra strategis, termasuk 1.344 Kantor PT Pos Indonesia, 92 gerai PT Charoen Pokphand Indonesia, 74 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian, 12 titik di Pinsar Petelur Nasional (PPN), 4 kios PT Pupuk Indonesia, dan beberapa titik di Dinas Pangan, Dinas Pertanian, serta gerai PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan Pinsar Indonesia. Pengembangan jaringan distribusi ini akan menjangkau lebih banyak wilayah dan memastikan akses yang lebih merata terhadap pangan murah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program operasi pasar ini juga diintegrasikan dengan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), khususnya untuk beras. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa pemerintah menyediakan beras premium dengan harga medium melalui operasi pasar ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau. Bapanas juga secara aktif memantau harga pasar dan berkomitmen untuk menindak tegas setiap praktik yang menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjadi salah satu bentuk operasi pasar ini telah diluncurkan secara nasional pada 24 Februari dan akan berlangsung hingga 29 Maret 2025. Beberapa komoditas utama yang menjadi fokus dalam operasi pasar ini antara lain:
- Beras SPHP: Dijual Rp 12.000 per kilogram (HET Rp 12.500)
- Bawang putih: Rp 32.000 per kilogram (HET Rp 40.000)
- Daging kerbau beku: Rp 75.000 per kilogram (HET Rp 80.000)
- Gula konsumsi: Rp 15.000 per kilogram (HET Rp 18.500)
- MinyaKita: Rp 14.700 per liter (HET Rp 15.700)
- Daging ayam ras: Rp 34.000 per kilogram (HET Rp 40.000)
Pemerintah berharap melalui ekspansi jaringan operasi pasar ini, stabilitas harga pangan dapat terjaga, dan masyarakat dapat memperoleh akses yang lebih mudah dan luas terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau. Transparansi dan pengawasan ketat akan terus dilakukan untuk memastikan program ini berjalan efektif dan mencapai tujuannya.