Skandal Korupsi Pertamina: Dampak Penurunan Konsumen Pertamax di SPBU Jakarta

Skandal Korupsi Pertamina: Dampak Penurunan Konsumen Pertamax di SPBU Jakarta

Terbongkarnya kasus korupsi di PT Pertamina (Persero) yang melibatkan pengoplosan bahan bakar, berdampak pada penurunan jumlah konsumen Pertamax di sejumlah SPBU Jakarta. Pantauan Kompas.com di tiga SPBU berbeda pada Minggu (2 Maret 2025) menunjukkan penurunan signifikan permintaan Pertamax, sementara Pertalite tetap ramai pembeli.

Di SPBU 34 Pejompongan, Jakarta Pusat, pukul 16.30 WIB, area pengisian Pertamax tampak sepi. Tidak ada petugas yang berjaga di lokasi tersebut, berbeda dengan area Pertalite yang masih dipadati sekitar 11 sepeda motor. Kondisi ini jauh berbeda dari hari-hari biasanya, di mana antrean kendaraan untuk Pertamax di sore hari mencapai puluhan unit. Situasi serupa terlihat di SPBU 34 Jalan Hanglekir 1, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pukul 17.01 WIB, hanya satu pengendara motor terlihat mengisi Pertamax, sementara antrean Pertalite cukup panjang, sekitar 15 sepeda motor. SPBU 31 Jalan Gandaria 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pukul 17.29 WIB, juga menunjukkan kondisi serupa; area Pertamax sepi, petugas terlihat duduk menunggu pelanggan. Hanya dua sepeda motor yang antre untuk Pertalite.

Kasus ini berpusat pada PT Pertamina Patra Niaga yang diduga melakukan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax. Kejaksaan Agung (Kejagung) menjelaskan bahwa tersangka RS, dalam proses pengadaan produk kilang, membeli Ron 90 (Pertalite) dan mengklaimnya sebagai Ron 92 (Pertamax). Praktik ini jelas melanggar aturan dan berdampak pada kualitas produk yang dijual kepada konsumen. Kejagung telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini, diantaranya:

  • RS (Tersangka utama dalam pengoplosan bahan bakar)
  • Yoki Firnandi (Direktur Utama PT Pertamina International Shipping)
  • SDS (Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional)
  • AP (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional)
  • MKAR (Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa)
  • DW (Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim)
  • GRJ (Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak)

Penurunan drastis permintaan Pertamax di beberapa SPBU yang diamati menunjukkan dampak langsung dari skandal korupsi ini terhadap kepercayaan konsumen. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius terkait pengawasan dan tata kelola di tubuh Pertamina, serta potensi kerugian yang dialami konsumen akibat kualitas bahan bakar yang tidak sesuai standar.

Kejaksaan Agung saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh jaringan dan kerugian negara dalam kasus ini. Publik menantikan proses hukum yang transparan dan akuntabel untuk memberikan efek jera dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap PT Pertamina (Persero). Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap perusahaan BUMN agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.