BNI Alokasikan Rp17 Triliun KUR untuk Dorong Ketahanan Pangan Nasional
BNI Prioritaskan Sektor Ketahanan Pangan dalam Penyaluran KUR 2024
Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen kuat mendukung program ketahanan pangan nasional dengan mengalokasikan setengah dari total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2024, senilai Rp17 triliun, khusus untuk sektor pertanian dan peternakan. Hal ini diungkapkan Direktur Institutional Banking BNI, Munadi Herlambang, dalam sebuah talkshow di Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025). Total KUR yang disiapkan BNI untuk tahun 2024 mencapai angka signifikan, yakni Rp33,4 triliun. Fokus pada ketahanan pangan ini menunjukkan komitmen BNI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dan peternakan di Indonesia.
Langkah strategis ini diharapkan mampu memberikan akses permodalan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di sektor ketahanan pangan, khususnya petani dan peternak. Dengan ketersediaan dana yang memadai, diharapkan produksi pangan nasional dapat meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan jangka panjang. BNI menyadari peran krusialnya dalam mendukung program pemerintah ini dan berkomitmen untuk mempermudah akses KUR bagi para pelaku usaha di sektor tersebut. Proses penyaluran KUR akan diprioritaskan bagi mereka yang bergerak dalam bidang pertanian dan peternakan, guna mencapai target yang telah ditetapkan.
Percepatan Penyaluran KUR Melalui Sinergi Regulasi dan Operasional Perbankan
Herlambang juga menyampaikan harapannya terkait percepatan pembentukan regulasi Koperasi Merah Putih. Ia menjelaskan bahwa BNI akan menyesuaikan prosedur operasional standar (SOP) perbankan dengan regulasi tersebut untuk mempercepat proses penyaluran KUR kepada koperasi. Hal ini dilakukan guna memastikan sinergi yang optimal antara regulasi pemerintah dan pelaksanaan di lapangan. Dengan demikian, BNI dapat memberikan dukungan yang lebih efektif dan efisien kepada koperasi-koperasi yang bergerak di sektor ketahanan pangan.
"Modifikasi regulasi perlu dilakukan agar sesuai dengan kondisi terkini, namun tetap memperhatikan mitigasi risiko dan menyesuaikan dengan dinamika pasar," tambah Herlambang. BNI berkomitmen untuk selalu beradaptasi dengan perubahan regulasi, namun tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran KUR untuk meminimalisir potensi risiko.
Lebih lanjut, Herlambang mencontohkan bagaimana BNI telah menyesuaikan operasionalnya dengan regulasi yang ada, khususnya dalam program-program yang berhubungan dengan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pedesaan. Hal ini menunjukkan kesiapan BNI dalam mendukung program pemerintah, baik dalam hal penyediaan dana maupun adaptasi terhadap regulasi yang berlaku.
Kesimpulan: Alokasi dana KUR sebesar Rp17 triliun oleh BNI untuk ketahanan pangan mencerminkan komitmen bank tersebut dalam mendukung program pemerintah dan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat dan sinergi yang baik dengan pemerintah, diharapkan penyaluran KUR dapat lebih efektif dan efisien, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan peternakan serta meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
Sumber: Talkshow Demi Indonesia