Peringatan Nuzulul Quran 1446 H: Sejarah, Perhitungan, dan Maknanya bagi Umat Islam
Peringatan Nuzulul Quran 1446 H: Sejarah, Perhitungan, dan Maknanya bagi Umat Islam
Peringatan Nuzulul Quran, peristiwa monumental turunnya wahyu Allah SWT berupa Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril, kembali diperingati umat Islam di seluruh dunia. Tahun 1446 H, yang bertepatan dengan tahun 2025 M, peringatan ini memiliki makna mendalam bagi perjalanan spiritual dan keimanan umat Islam. Momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup dan sumber petunjuk bagi manusia.
Penentuan Tanggal Peringatan Nuzulul Quran 2025
Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tanggal pasti turunnya ayat pertama Al-Quran, tanggal 17 Ramadhan secara umum diterima sebagai hari peringatan Nuzulul Quran. Berdasarkan perhitungan awal Ramadhan 1446 H yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2025 M, maka malam Nuzulul Quran diperkirakan akan jatuh pada malam Minggu, 16 Maret 2025 menuju Senin, 17 Maret 2025. Perhitungan ini mengikuti sistem penanggalan Islam yang memulai hari setelah matahari terbenam (waktu Maghrib).
Mengurai Sejarah Turunnya Wahyu
Sejarah Nuzulul Quran erat kaitannya dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Surat Al-Anfal ayat 41 menyebutkan hari furqan, hari kemenangan umat Islam dalam Perang Badar yang terjadi pada Jumat, 17 Ramadhan tahun 1 Hijriah. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tanggal spesifik, kesemuanya sepakat bahwa wahyu pertama turun di Gua Hira, pada bulan suci Ramadhan. Peristiwa ini menandai dimulainya wahyu ilahi yang kemudian terangkum dalam kitab suci Al-Quran.
Kisah awal mula turunnya wahyu seperti yang dikisahkan oleh Muhammad Husain Haikal, menggambarkan suasana sakral saat Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Perintah "Iqra (bacalah)" yang disampaikan Jibril menjadi titik awal kerasulan Nabi Muhammad SAW. Keengganan awal Nabi SAW untuk membaca, kemudian dijawab dengan ayat-ayat pertama surat Al-Alaq (96:1-5), menunjukkan kebesaran dan kuasa Allah SWT.
Ayat-ayat tersebut: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." Ayat-ayat inilah yang kemudian menjadi landasan bagi seluruh ajaran Islam yang disampaikan melalui Al-Quran.
Hikmah Turunnya Al-Quran Secara Bertahap
Al-Quran diturunkan secara bertahap, bukan sekaligus. Hal ini memiliki hikmah yang mendalam, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 106: "Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." Penurunan wahyu secara bertahap memudahkan pemahaman dan penghafalan, sekaligus menjadi pembelajaran kesabaran dan kehati-hatian dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Keutamaan Malam Nuzulul Quran
Peringatan Nuzulul Quran memiliki keutamaan yang sangat penting bagi umat Islam. Di antaranya:
- Mempelajari sejarah dan peristiwa turunnya Al-Quran.
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
- Mendekatkan diri kepada Al-Quran.
- Meningkatkan motivasi membaca dan mengamalkan Al-Quran.
- Menyebarkan syiar Islam dan mendakwahkan Al-Quran.
- Menjaga kemurnian dan kesucian Al-Quran.
Malam Nuzulul Quran bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi momentum untuk merenungkan kembali pesan-pesan ilahi dalam Al-Quran dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga peringatan Nuzulul Quran 1446 H ini semakin memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.