PSU Pilkada Serang: Kejenuhan Publik Terhadap Dinasti Politik Dinilai Lebih Kuat Daripada Pengaruh Faktor Eksternal

PSU Pilkada Serang: Kejenuhan Publik Terhadap Dinasti Politik Dinilai Lebih Kuat Daripada Pengaruh Faktor Eksternal

Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang yang dijadwalkan pada 19 April 2025 diperkirakan tidak akan secara signifikan mengubah hasil pemilihan kepala daerah sebelumnya. Meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) telah membatalkan kemenangan pasangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas atas pasangan Andika Hazrumy-Nanang Supriyatna, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies dan Peneliti American Global University, Dr. Jerry Massie, memperkirakan pasangan nomor urut 02 akan tetap mempertahankan keunggulannya.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Selasa (4/3/2025), Dr. Massie memprediksi kemenangan pasangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas akan tetap berada di kisaran 65-67 persen. Ia menekankan bahwa faktor penentu kemenangan bukan semata-mata pengaruh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDT), Yandri Susanto, melainkan sesuatu yang lebih fundamental: keengganan masyarakat Kabupaten Serang terhadap dominasi politik keluarga Ratu Atut.

"Kejenuhan masyarakat terhadap dinasti politik Ratu Atut jauh lebih dominan dibandingkan faktor-faktor eksternal lainnya," tegas Dr. Massie. Ia menambahkan bahwa keputusan pemilih cenderung tetap konsisten, sehingga PSU diprediksi tidak akan menimbulkan perubahan signifikan dalam peta suara. Hal ini menunjukkan bahwa akar permasalahan kemenangan pasangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas bukan terletak pada pengaruh figur tertentu, melainkan pada aspirasi publik yang menginginkan perubahan signifikan dalam kepemimpinan daerah.

Analisis Dr. Massie memberikan gambaran yang lebih luas mengenai dinamika politik di Kabupaten Serang. Ia menyoroti pentingnya memahami sentimen publik yang mendalam, khususnya terkait dengan kejenuhan terhadap praktik politik yang dianggap telah berlangsung lama. Oleh karena itu, PSU tidak hanya menjadi ajang untuk menentukan siapa pemenang sebenarnya, tetapi juga menjadi barometer perubahan sikap politik masyarakat Kabupaten Serang dalam menentukan arah masa depan daerahnya.

Lebih lanjut, Dr. Massie juga menekankan konsistensi pemilih sebagai faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam konteks PSU ini. Stabilitas pilihan pemilih menunjukkan kekuatan dari aspirasi publik yang tertuju pada pasangan calon tertentu, melebihi pengaruh faktor-faktor lain yang mungkin muncul dalam periode antara putaran pemilu sebelumnya dan PSU. Hal ini menunjukkan sebuah tren yang perlu dikaji lebih lanjut oleh para pengamat politik untuk memahami perkembangan politik di Kabupaten Serang.

Kesimpulannya, prediksi kemenangan pasangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas dalam PSU Pilkada Kabupaten Serang tidak hanya didasarkan pada perhitungan matematis suara, tetapi juga pada analisis mendalam terhadap dinamika sosial dan politik di wilayah tersebut. Kejenuhan masyarakat terhadap dinasti politik dan konsistensi pemilih menjadi faktor kunci yang menentukan hasil pemilu ulang ini. Proses ini penting untuk mengawasi apakah PSU akan memberikan hasil yang mencerminkan aspirasi sebenarnya dari masyarakat Kabupaten Serang.