Inpex Kejar Penyelesaian FEED Blok Masela Pasca-Penerimaan SP-1 dari Kementerian ESDM

Inpex Kejar Penyelesaian FEED Blok Masela Pasca-Penerimaan SP-1 dari Kementerian ESDM

Operator Blok Masela, Inpex Co, tengah berupaya keras mengejar penyelesaian tahap front-end engineering and design (FEED) pada tahun 2025. Upaya percepatan ini dilakukan menyusul diterbitkannya Surat Peringatan Pertama (SP-1) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bapak Bahlil Lahadalia. SP-1 tersebut menjadi pendorong bagi Inpex untuk mempercepat proses pengembangan proyek migas yang berlokasi di wilayah perairan Indonesia Timur ini.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, memberikan konfirmasi terkait langkah Inpex pasca-penerimaan SP-1. Menurut Hudi, fokus utama Inpex saat ini adalah memulai tahap FEED pada tahun berjalan. "Informasi terakhir yang saya terima, mereka saat ini fokus untuk memulai tahap FEED di tahun ini," ungkap Hudi dalam acara Media Gathering di Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).

Tahap FEED merupakan langkah krusial sebelum proyek dapat berlanjut ke tahap selanjutnya. Setelah FEED selesai, proyek akan memasuki tahapan Final Investment Decision (FID) atau keputusan investasi akhir. Barulah setelah FID disetujui, tahap Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) atau pembangunan infrastruktur proyek dapat dimulai. Hudi menambahkan, Inpex juga tengah mempersiapkan proses tender untuk mendukung percepatan tahap FEED ini. "Mereka sedang dalam progres untuk tender, dan fokus utama mereka adalah memulai FEED di tahun ini," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mendesak Inpex untuk segera menandatangani Head of Agreement (HoA) untuk jual beli gas dari Blok Masela pada Mei 2025. Penandatanganan HoA ini sangat penting sebagai langkah antisipatif sebelum penandatanganan kontrak jual beli gas dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku pembeli. Djoko menekankan pentingnya HoA sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya. "Saya telah meminta minimal tercapainya HoA. Pihak pabrik pupuk juga telah meminta alokasi gas dari Masela," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025).

Djoko menambahkan bahwa perjanjian pendahuluan pembelian gas ini akan menjadi pendorong utama bagi proyek Blok Masela untuk memasuki tahap FID. Dengan demikian, proyek pengembangan Blok Masela dapat segera dieksekusi dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan gas domestik. Keberhasilan proyek ini sangat penting bagi upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi migas nasional dan mengamankan pasokan energi dalam negeri.

Langkah-langkah percepatan yang dilakukan Inpex menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek Blok Masela sesuai target. Namun, keberhasilan upaya ini tetap bergantung pada berbagai faktor, termasuk kelancaran proses tender, penyelesaian FEED sesuai jadwal, dan tercapainya kesepakatan jual beli gas dengan pihak pembeli. Ke depannya, pengawasan ketat dari pemerintah dan SKK Migas akan terus dilakukan untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi Indonesia.