Perlambatan Pasar Otomotif Nasional Mempengaruhi Kinerja Keuangan Astra International di Tahun 2024
Perlambatan Pasar Otomotif Nasional Mempengaruhi Kinerja Keuangan Astra International di Tahun 2024
PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan konglomerat terkemuka di Indonesia, melaporkan penurunan laba bersih divisi otomotifnya pada tahun 2024. Penurunan ini, sebesar 2 persen dari Rp 11,417 triliun menjadi Rp 11,2 triliun, merupakan dampak langsung dari perlambatan pasar mobil nasional. Penurunan penjualan mobil nasional sebesar 14 persen, mencapai 866.000 unit berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), turut memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan tersebut. Meskipun demikian, Astra International tetap mampu mempertahankan pangsa pasarnya di sektor otomotif roda empat sebesar 56 persen, dengan peluncuran 13 model baru dan 15 model penyegaran sepanjang tahun 2024.
Meskipun divisi otomotif mengalami penurunan, kinerja Astra International secara keseluruhan tetap menunjukkan resiliensi. Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, menekankan bahwa laba bersih grup tetap solid, ditopang oleh kinerja positif dari beberapa divisi lain. Divisi sepeda motor, misalnya, mencatatkan pertumbuhan yang positif. Penjualan sepeda motor nasional meningkat 2 persen menjadi 6,3 juta unit, dengan PT Astra Honda Motor berkontribusi sebesar 4,9 juta unit (naik 1 persen) dan mempertahankan pangsa pasar 78 persen. Pertumbuhan signifikan juga terlihat pada divisi komponen otomotif (PT Astra Otoparts Tbk) yang mencatat peningkatan laba bersih sebesar 10 persen menjadi Rp 2 triliun, didorong oleh peningkatan permintaan pasar suku cadang pengganti dan ekspor. Divisi mobil bekas juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan peningkatan penjualan lebih dari dua kali lipat menjadi 27.300 unit. Kontribusi positif juga datang dari sektor infrastruktur dan logistik, khususnya dari konsesi jalan tol yang dikelola Astra, yang mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 5 persen.
Secara keseluruhan, Astra International membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 330,09 triliun, naik 4,53 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun 2023. Meskipun demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk hanya tumbuh tipis sebesar 0,63 persen, mencapai Rp 34,05 triliun. Djony Bunarto Tjondro menyatakan optimismenya terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan menekankan kesiapan Astra International untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi jangka pendek, serta komitmen perusahaan untuk terus berinvestasi dalam bisnis intinya dan mengeksplorasi peluang baru untuk mendorong pertumbuhan jangka menengah dan panjang.
Rincian Kinerja Divisi Astra International 2024:
- Divisi Otomotif Roda Empat: Penjualan turun 14% menjadi 483.000 unit (pangsa pasar 56%).
- Divisi Sepeda Motor: Penjualan naik 1% (Astra Honda Motor) dengan total penjualan nasional naik 2% menjadi 6,3 juta unit (pangsa pasar 78%).
- Divisi Komponen Otomotif: Laba bersih naik 10% menjadi Rp 2 triliun.
- Divisi Mobil Bekas: Penjualan naik lebih dari dua kali lipat.
- Divisi Infrastruktur & Logistik: Pendapatan harian konsesi jalan tol naik 5%.
Meskipun menghadapi tantangan dari perlambatan pasar otomotif, Astra International menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan mempertahankan kinerja keuangan yang solid berkat diversifikasi bisnis yang kuat.