Mantan Anggota Polri Terlibat Pemerasan Terhadap Sopir JakLingko di Stasiun Tanah Abang

Mantan Anggota Polri Terlibat Pemerasan Terhadap Sopir JakLingko di Stasiun Tanah Abang

Seorang pria berinisial DT (45), mantan anggota Polri yang dipecat pada tahun 2010 karena desersi, telah ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus pemerasan terhadap sejumlah sopir JakLingko di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 10 Maret 2024, sekitar pukul 19.00 WIB. Kejadian tersebut bermula saat DT mendekati para sopir JakLingko yang sedang berkumpul dan bermain ludo di sekitar pangkalan angkutan umum tersebut, seusai berbuka puasa dan sebelum menjalankan ibadah sholat tarawih.

Modus operandi yang digunakan DT cukup licik. Ia mengaku sebagai intel kepolisian dan meminta sejumlah uang kepada para sopir dengan alasan 'jatah bensin'. Saat para sopir menolak, DT mengeluarkan benda yang menyerupai senjata api, yang kemudian diketahui sebagai korek api. Aksi tersebut memicu keributan dan perlawanan dari para sopir dan warga sekitar, hingga akhirnya DT berhasil dibekuk dan diserahkan kepada pihak berwajib. Video peristiwa tersebut sempat viral di media sosial, memperlihatkan momen penangkapan DT oleh warga dan petugas keamanan stasiun.

Kronologi dan Detail Kejadian

Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Revi Respati, dalam konferensi pers pada Rabu, 12 Maret 2024, menjelaskan kronologi kejadian lebih rinci. Kompol Respati menyatakan bahwa terdapat tiga hingga empat sopir JakLingko yang menjadi korban pemerasan oleh DT. Saat diminta keterangan, DT mengaku baru sekali melakukan aksi pemerasan tersebut. Ia juga mengaku mendapatkan narkoba jenis sabu dari Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab keberaniannya melakukan aksi kriminal tersebut.

Tes urine yang dilakukan polisi terhadap DT menunjukkan hasil positif narkoba. Kompol Respati menambahkan bahwa tindakan nekat DT diduga dipengaruhi oleh pengaruh narkoba. Polisi mengimbau masyarakat untuk menjauhi narkoba mengingat dampak negatifnya yang signifikan, seperti yang terlihat dalam kasus ini.

  • Kronologi Singkat:
    • DT mendekati sopir JakLingko yang bermain ludo di Stasiun Tanah Abang.
    • Meminta 'jatah bensin' dengan mengaku sebagai intel Polri.
    • Mengeluarkan benda mirip senjata api (ternyata korek api) saat terjadi perlawanan.
    • Dibekuk oleh warga dan diserahkan ke pihak kepolisian.
    • Tes urine positif narkoba.

Latar Belakang DT dan Dampak Kasus

Fakta mengejutkan terungkap bahwa DT adalah mantan anggota Polri yang dipecat pada tahun 2010. Ia dipecat karena desersi atau meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas dalam waktu yang cukup lama. Hal ini semakin memperparah citra buruk yang ditimbulkan oleh kasus ini. Kasus ini juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap mantan anggota penegak hukum untuk mencegah tindakan kriminal serupa terulang kembali.

Kasus ini juga memberikan peringatan keras kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap tindakan kriminal yang mungkin terjadi. Meskipun DT telah berhasil ditangkap, kejadian ini mengingatkan perlunya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menghadapi individu yang mengaku sebagai petugas atau pejabat, terlebih lagi jika meminta sejumlah uang dengan alasan yang tidak jelas. Pihak Kepolisian pun menghimbau agar masyarakat segera melapor ke pihak yang berwajib apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan.

Kasus ini kini ditangani oleh pihak Kepolisian Sektor Metro Gambir dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. DT akan dijerat dengan pasal-pasal yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya, termasuk kemungkinan pasal terkait kepemilikan narkoba.