Anjloknya Kekayaan Empat Miliarder Teknologi Pasca-Pelantikan Trump

Anjloknya Kekayaan Empat Miliarder Teknologi Pasca-Pelantikan Trump

Pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Januari 2025 lalu disaksikan oleh sejumlah tokoh berpengaruh dunia, termasuk empat orang terkaya di dunia dari sektor teknologi. Ironisnya, dalam kurun waktu kurang dari dua bulan pasca-pelantikan, kekayaan keempat miliarder ini mengalami penurunan drastis yang mencapai angka fantastis. Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, total kerugian kekayaan bersih Elon Musk, Mark Zuckerberg, Jeff Bezos, dan Sergey Brin mencapai USD 204 miliar atau setara dengan Rp 3.360 triliun (kurs asumsi). Penurunan signifikan ini memicu pertanyaan mengenai dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap sektor teknologi dan pasar saham global.

Penurunan nilai kekayaan ini terjadi di tengah perubahan iklim investasi pasca-pemilihan dan pelantikan Trump. Meskipun periode sebelum pelantikan ditandai dengan peningkatan indeks S&P 500 dan euforia pasar, kepemimpinan Trump justru memicu guncangan di Wall Street. Indeks S&P 500 mengalami penurunan 6,4% sejak Trump menjabat, didorong oleh kebijakan-kebijakan kontroversial seperti pemutusan hubungan kerja massal di sektor publik dan ketidakjelasan kebijakan tarif impor. Hal ini berdampak signifikan terhadap valuasi pasar perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh keempat miliarder tersebut, dengan total penurunan mencapai USD 1,39 triliun sejak 17 Januari 2025.

Dampaknya terhadap masing-masing miliarder:

  • Elon Musk: Mencatat kerugian terbesar dengan penurunan kekayaan mencapai USD 148 miliar. Penurunan ini dipicu oleh anjloknya nilai saham Tesla, yang dipengaruhi oleh kontroversi pernyataan politik Musk dan penurunan penjualan, khususnya di pasar Jerman yang mengalami penurunan lebih dari 70% pada dua bulan pertama tahun 2025.
  • Jeff Bezos: Mengalami penurunan kekayaan sebesar USD 29 miliar, seiring dengan penurunan 14% saham Amazon sejak 17 Januari 2025.
  • Sergey Brin: Kehilangan USD 22 miliar akibat penurunan 7% saham Alphabet (perusahaan induk Google) pada awal Februari 2025. Brin masih memegang 6% saham Google.
  • Mark Zuckerberg: Meskipun saham Meta sempat mengalami kenaikan 19% pada periode pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2025, namun keuntungan tersebut sirna dan mengakibatkan kerugian sebesar USD 5 miliar pada kekayaan bersih Zuckerberg.

Anjloknya kekayaan keempat tokoh ini menjadi indikasi dampak signifikan dari kebijakan ekonomi dan politik pemerintahan Trump terhadap sektor teknologi dan pasar modal global. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari peristiwa ini terhadap ekonomi global dan sektor teknologi secara keseluruhan. Peristiwa ini juga menjadi sorotan penting dalam mengamati korelasi antara kebijakan politik, sentimen pasar, dan kekayaan para tokoh berpengaruh di dunia.