Empat Jenis Takjil di Jakarta Timur Terdeteksi Mengandung Formalin

Empat Jenis Takjil di Jakarta Timur Terdeteksi Mengandung Formalin

Dalam upaya pengawasan keamanan pangan selama bulan Ramadhan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Sudin Kes Jakarta Timur) melakukan pemeriksaan terhadap 375 sampel takjil yang dijual di wilayahnya. Pemeriksaan yang berlangsung intensif dari tanggal 1 hingga 11 Maret 2025 ini mencakup berbagai lokasi penjualan takjil di sejumlah kelurahan, termasuk Jatinegara Kaum, Jatinegara, dan Kebon Pala. Tujuan utama pemeriksaan ini adalah untuk memastikan keamanan dan kesehatan produk makanan yang dikonsumsi masyarakat selama bulan suci Ramadhan.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan temuan yang mengkhawatirkan. Sebanyak empat sampel takjil teridentifikasi positif mengandung formalin. Keempat jenis takjil tersebut adalah tahu, mi kuning, risol, dan martabak. Temuan ini kemudian divalidasi ulang melalui pengujian lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jakarta untuk memastikan akurasi hasil. Kepala Sudin Kes Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menekankan pentingnya langkah ini untuk melindungi konsumen dari potensi bahaya kesehatan akibat konsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Penemuan formalin dalam sejumlah takjil ini menjadi perhatian serius bagi Sudin Kes Jakarta Timur. Formalin, yang merupakan zat kimia berbahaya, dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan jika terkonsumsi. Oleh karena itu, Sudin Kes Jakarta Timur mengambil langkah tegas dengan melakukan pengujian ulang dan intensifikasi pengawasan. Selain itu, Sudin Kes Jakarta Timur juga gencar melakukan edukasi kepada para pedagang takjil terkait bahaya penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, metanil yellow, dan rhodamin B. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pedagang dalam menjamin keamanan pangan yang dijual.

Program pengawasan dan edukasi ini tidak hanya fokus pada periode Ramadhan, tetapi merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Sudin Kes Jakarta Timur dalam menjaga kesehatan masyarakat. Pemeriksaan dan edukasi kepada para pedagang akan terus berlanjut hingga akhir Ramadhan dan bahkan setelahnya untuk mencegah peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya di pasaran. Sudin Kes Jakarta Timur berharap, melalui upaya-upaya ini, masyarakat dapat menikmati Ramadhan dengan aman dan sehat, terhindar dari risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak aman.

Berikut beberapa poin penting dari upaya pengawasan Sudin Kes Jakarta Timur:

  • Jumlah sampel yang diperiksa: 375 sampel takjil.
  • Periode pemeriksaan: 1-11 Maret 2025.
  • Lokasi pemeriksaan: Berbagai lokasi penjualan takjil di Jakarta Timur, termasuk Kelurahan Jatinegara Kaum, Jatinegara, dan Kebon Pala.
  • Jenis takjil yang terdeteksi mengandung formalin: Tahu, mi kuning, risol, dan martabak.
  • Langkah selanjutnya: Pengujian ulang di Labkesda Jakarta dan edukasi kepada para pedagang.

Sudin Kes Jakarta Timur mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan teliti dalam memilih takjil. Pilihlah takjil dari pedagang yang memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan, serta perhatikan kondisi dan aroma takjil sebelum dikonsumsi. Laporkan jika menemukan penjual takjil yang menggunakan bahan berbahaya.