Pengejaran Pelaku Pemerasan Berkedok VCS Terhadap Kepala Desa di Nunukan

Pengejaran Pelaku Pemerasan Berkedok VCS Terhadap Kepala Desa di Nunukan

Kepolisian Sektor Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Utara, tengah menangani kasus pemerasan yang menimpa seorang Kepala Desa di Pulau Sebatik. Korban menjadi target kejahatan siber yang memanfaatkan video call seks (VCS) sebagai alat untuk melakukan pemerasan. Peristiwa ini terungkap setelah korban melaporkan kejadian tersebut pada Kamis (13/3/2025).

Menurut keterangan Kapolsek Sebatik Timur, AKP Wisnu Bramantyo, laporan diterima pada Rabu malam. Kepala Desa tersebut mengaku menjadi korban jebakan VCS dari nomor telepon yang tidak dikenal. Kronologi kejadian bermula saat korban menerima panggilan video dari nomor tersebut. Layar panggilan hanya menampilkan kegelapan tanpa adanya komunikasi verbal. Korban pun segera menutup panggilan tersebut. Namun, tak lama kemudian, pelaku mengirimkan sebuah video yang menampilkan aktivitas masturbasi seseorang, disertai dengan nomor telepon seluler korban yang tertera di layar video.

Ancaman serius pun dilontarkan pelaku. Pelaku menuntut sejumlah uang mencapai Rp 300 juta kepada korban dengan ancaman akan menyebarkan video tersebut secara luas jika tuntutannya tidak dipenuhi. Merasa difitnah dan terancam reputasinya, Kepala Desa tersebut memilih untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk melacak pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti digital guna mendukung proses hukum.

AKP Wisnu Bramantyo juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap kejahatan siber yang semakin canggih dan beragam. Ia menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima panggilan video dari nomor yang tidak dikenal dan segera melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat. Hal ini penting untuk mencegah meluasnya tindak kejahatan siber dan melindungi masyarakat dari ancaman serupa. Proses hukum terhadap kasus ini terus berjalan, dan polisi berkomitmen untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa dan menangkap pelaku secepatnya. Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya korban lain dari modus operandi yang sama.

Langkah-langkah pencegahan yang disarankan:

  • Hindari menerima panggilan video dari nomor yang tidak dikenal atau tidak terdaftar di kontak.
  • Waspadai setiap permintaan uang atau transfer dana yang mencurigakan, terutama yang disertai dengan ancaman.
  • Laporkan segera ke pihak berwajib jika mengalami kejadian serupa atau menemukan indikasi kejahatan siber.
  • Berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial dan aplikasi online. Pastikan privasi dan keamanan akun terjaga dengan baik.
  • Berbagi informasi dan edukasi mengenai kejahatan siber kepada keluarga dan lingkungan sekitar.

Penanganan kasus ini menjadi prioritas utama pihak kepolisian untuk memberikan rasa aman dan keadilan bagi korban sekaligus memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan siber.