Jalinan Diaspora: Menelisik Peran Komunitas Warga Indonesia di Jepang

Jalinan Diaspora: Menelisik Peran Komunitas Warga Indonesia di Jepang

Fenomena pembentukan komunitas di kalangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Jepang menarik perhatian. Firman Budianto, Peneliti Ahli Muda di Pusat Riset Kewilayahan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa kecenderungan ini merupakan manifestasi dari upaya WNI untuk menjalin ikatan sosial dan saling mendukung di tengah lingkungan yang berbeda budaya.

Lebih dari sekadar wadah berkumpul, komunitas-komunitas tersebut berfungsi sebagai pusat informasi dan dukungan bagi para diaspora Indonesia. Kebutuhan spesifik anggota, baik yang berkaitan dengan aspek keagamaan maupun profesional, dipenuhi melalui kegiatan dan jaringan yang dibangun dalam komunitas tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya peran komunitas dalam mengatasi tantangan adaptasi dan integrasi di negeri asing.

Pertumbuhan komunitas WNI di Jepang tergolong pesat. Sebagai contoh, Profesional Muslim Indonesia di Jepang (PROMIA) hadir sebagai platform bagi para pekerja profesional Muslim Indonesia untuk berbagi pengalaman dan membangun relasi. Komunitas lain seperti Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang, yang menampung individu dari berbagai latar belakang, dan Ikatan Perawat Muslim Indonesia (IPMI) juga turut memperkaya ekosistem komunitas Muslim di Jepang.

Variasi komunitas tersebut mencerminkan keragaman latar belakang WNI di Jepang. Firman Budianto mencatat, “Mereka berkumpul berdasarkan profesi. Misalnya sesama pemagang, lalu sesama pelajar. Kemudian sesama pekerja profesional. Tapi khusus di Tokyo lebih menyampur antara semua golongan. Contohnya KMII itu nggak ada pembatas pekerja atau mahasiswa.” Model komunitas yang inklusif seperti KMII menunjukkan adanya usaha untuk membangun rasa kebersamaan di luar batasan profesi atau status sosial.

Organisasi keagamaan besar di Indonesia juga turut berperan aktif. Nahdlatul Ulama (NU), melalui Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang, menjalankan berbagai program untuk memfasilitasi ibadah, pembelajaran agama, dan penguatan organisasi bagi umat Muslim di Jepang. Kehadiran PCINU Jepang menggambarkan peran penting organisasi keagamaan dalam menjaga identitas dan memberikan dukungan spiritual bagi WNI di luar negeri.

Secara keseluruhan, keberadaan dan perkembangan komunitas WNI di Jepang menunjukkan pentingnya jaringan sosial dalam mendukung adaptasi, integrasi, dan kesejahteraan diaspora Indonesia. Komunitas-komunitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpul, tetapi juga sebagai sumber informasi, dukungan, dan pemeliharaan identitas budaya Indonesia di tengah masyarakat Jepang.

Berbagai komunitas ini menunjukkan bagaimana WNI di Jepang secara aktif membangun jaringan sosial dan saling mendukung di tengah lingkungan yang berbeda. Keberhasilan mereka dalam membentuk komunitas-komunitas yang kuat dan aktif menunjukkan daya tahan dan kemampuan adaptasi yang tinggi dari diaspora Indonesia.