Strategi Sukses Tukar Uang Baru di Bank Indonesia: Kisah Eka dan Tips Menghadapi Sistem PINTAR BI

Strategi Sukses Tukar Uang Baru di Bank Indonesia: Kisah Eka dan Tips Menghadapi Sistem PINTAR BI

Menjelang Lebaran, tradisi berbagi uang baru kepada sanak saudara menjadi kebiasaan yang tak lekang oleh waktu. Bank Indonesia (BI), sebagai otoritas moneter, selalu menjadi tujuan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, tingginya permintaan dan sistem penukaran online melalui platform PINTAR BI (https://pintar.bi.go.id) seringkali menghadirkan tantangan tersendiri bagi masyarakat. Kuota yang terbatas dan persaingan yang ketat membuat proses penukaran uang baru menjadi 'pertempuran' tersendiri. Eka, seorang warga Solo berusia 35 tahun, berhasil melewati 'pertempuran' ini dan berbagi pengalamannya dengan Kompas.com.

Eka berhasil mendapatkan kuota penukaran uang baru di periode kedua pembukaan sistem PINTAR BI pada Minggu, 9 Maret 2025. Ia menukarkan uangnya di kas keliling BI yang berlokasi di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta. Kesuksesannya ini tak lepas dari strategi dan tips yang ia terapkan saat berhadapan dengan sistem online yang padat peminat. Pengalamannya menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat yang ingin mengikuti jejaknya.

Tips dan Strategi Eka Mendapatkan Kuota Penukaran Uang Baru:

Berikut beberapa poin penting dari strategi yang diterapkan Eka, yang dapat diadopsi oleh masyarakat yang ingin menukarkan uang baru di BI:

  • Memanfaatkan Beberapa Browser dan KTP Cadangan: Eka menyarankan untuk membuka lebih dari satu browser saat mengakses PINTAR BI. Hal ini untuk mengantisipasi website yang mengalami error atau loading yang lama. Selain itu, menyiapkan lebih dari satu KTP (misalnya KTP pribadi, pasangan, atau orang tua) juga dapat meningkatkan peluang keberhasilan, karena sistem akan memproses data yang terhubung lebih cepat.

  • Mengatasi Loading Lama dan Hindari Refresh Halaman: Sistem PINTAR BI seringkali mengalami loading yang cukup lama, terutama saat menampilkan daftar lokasi penukaran. Eka mengingatkan agar tidak sering me-refresh halaman, karena hal ini dapat menyebabkan proses registrasi harus dimulai dari awal. Ia menyarankan untuk bersabar dan menunggu hingga sistem menampilkan pilihan lokasi, meskipun awalnya tertulis “tidak ada lokasi”.

  • Mengatasi Kendala Pengisian Data: Eka juga mengalami kendala saat mengunggah KTP di formulir pemesanan. Namun, berkat penggunaan dua browser, ia berhasil menyelesaikan proses registrasi di browser kedua yang proses loadingnya lebih cepat. Strategi ini menekankan pentingnya kesabaran dan keuletan dalam menghadapi kendala teknis.

Penukaran di Kas Keliling BI: Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Proses penukaran uang di kas keliling BI juga memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan, berdasarkan pengalaman Eka:

  • Registrasi Ulang di Lokasi: Saat tiba di lokasi penukaran, wajib melakukan registrasi ulang dengan menunjukkan identitas diri dan bukti pemesanan yang telah diunduh dari PINTAR BI.

  • Sistem Antrean Berdasarkan Kedatangan: Sistem antrean di kas keliling BI didasarkan pada siapa yang datang lebih dulu, bukan berdasarkan jadwal yang tertera di bukti pemesanan. Meskipun mendapatkan kuota pada jam tertentu, datang lebih awal akan mempercepat proses penukaran.

  • Jenis Pecahan Uang: Hanya pecahan uang Rp 100.000 dan Rp 50.000 yang dapat ditukarkan di kas keliling BI. Pecahan uang lainnya, seperti uang receh, tidak diterima.

Kesimpulannya, kesuksesan Eka dalam menukarkan uang baru di BI membuktikan bahwa dengan strategi dan kesabaran yang tepat, masyarakat dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan uang baru untuk Lebaran. Pengalaman dan tips yang dibagikannya diharapkan dapat membantu masyarakat lain dalam menghadapi tantangan sistem PINTAR BI.