BCA Umumkan Pembagian Dividen Rp 37 Triliun dan Penggantian Presiden Direktur

BCA Umumkan Pembagian Dividen Rp 37 Triliun dan Pergantian Kepemimpinan

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 12 Maret 2025. RUPS tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting, terutama terkait pembagian dividen yang signifikan dan pergantian posisi kepemimpinan di jajaran direksi dan komisaris.

Pembagian Dividen Jumbo Tahun Buku 2024

RUPST menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham untuk tahun buku 2024 dengan total mencapai angka fantastis, yaitu Rp 37 triliun. Rinciannya sebagai berikut:

  • Dividen Interim: Rp 50 per saham (telah dibayarkan pada Desember 2024)
  • Dividen Final: Rp 250 per saham (disetujui dalam RUPST)

Dengan demikian, total dividen per saham yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 300. Angka ini setara dengan 67,4% dari laba bersih BCA tahun 2024 yang mencapai Rp 54,8 triliun. Jadwal pembayaran dividen telah ditetapkan sebagai berikut:

  • Tanggal Ex-Dividend: 25 Maret 2025
  • Tanggal Pencatatan (Recording Date): 26 Maret 2025
  • Tanggal Pembayaran: 4 April 2025

Berdasarkan harga penutupan saham BBCA pada 11 Maret 2025 di level Rp 8.925, dividen yield yang ditawarkan mencapai sekitar 2,8%. Pembagian dividen yang besar ini mencerminkan kinerja keuangan BCA yang sangat positif sepanjang tahun 2024.

Pergantian Kepemimpinan di Jajaran Direksi dan Komisaris

RUPST juga menandai babak baru dalam kepemimpinan BCA. RUPST menyetujui pengunduran diri Djohan Emir Setijoso sebagai Presiden Komisaris, efektif 1 Juni 2025. Posisinya akan digantikan oleh Jahja Setiaatmadja, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur. Pergantian tongkat estafet kepemimpinan ini merupakan bagian dari strategi regenerasi dan keberlanjutan perusahaan.

Pengganti Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Direktur adalah Gregory Hendra Lembong. Hendra Lembong, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak 2022, memiliki rekam jejak yang mumpuni di industri perbankan selama lebih dari tiga dekade, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengalamannya di institusi keuangan global seperti Citibank, Deutsche Bank, dan JP Morgan, serta kontribusinya dalam transformasi digital BCA, menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin BCA ke depan.

Hendra Lembong, lulusan Sarjana Teknik Kimia University of Washington dan Master Engineering Economic Systems Stanford University, dikenal akan keahliannya dalam teknologi informasi dan pengembangan operasional. Penunjukannya sebagai Presiden Direktur diharapkan akan semakin memperkuat posisi BCA dalam persaingan industri perbankan dan mendorong inovasi serta pertumbuhan berkelanjutan.

Selain keputusan terkait dividen dan pergantian direksi, RUPS juga menyetujui laporan tahunan, termasuk laporan keuangan dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku 2024. Perubahan kepengurusan ini diharapkan mampu membawa BCA menuju babak baru yang lebih gemilang.