Suhu Kulkas Tidak Stabil: Penyimpanan ASI Perah yang Optimal

Suhu Kulkas Tidak Stabil: Penyimpanan ASI Perah yang Optimal

Praktik penyimpanan ASI perah bagi ibu menyusui kerap kali dihadapkan pada berbagai tantangan untuk menjaga kualitas dan keamanan nutrisi di dalamnya. Salah satu kebiasaan yang perlu diwaspadai adalah menyimpan kantung ASI di pintu kulkas. Meskipun tampak praktis karena mudah diakses, kenyataannya hal ini dapat mengancam kualitas ASI yang berharga bagi tumbuh kembang bayi.

Dalam sebuah acara yang bertajuk Power Pump Mom! - Moms' Awarding & Gathering di Babywise BSD Flagship Store, Tangerang, Sabtu (8/3/2025), dr. Patricia Sowita, CIMI, seorang dokter laktasi, memberikan penjelasan penting mengenai hal ini. Ia menyoroti fluktuasi suhu di pintu kulkas sebagai faktor utama yang memengaruhi kualitas ASI. Pintu kulkas, yang sering dibuka dan ditutup, mengalami perubahan suhu yang signifikan. Kondisi ini sangat berbeda dengan bagian dalam kulkas yang suhunya lebih stabil dan konsisten.

"Banyak ibu yang menyimpan ASI di pintu kulkas karena dianggap lebih praktis," ungkap dr. Patricia. "Namun, perubahan suhu yang terjadi di pintu kulkas akibat aktivitas buka-tutup dapat menurunkan kualitas dan daya tahan ASI." Ia menekankan pentingnya menghindari kebiasaan ini demi menjaga nutrisi dan keamanan ASI bagi bayi. Naik turunnya suhu dapat merusak komposisi ASI, mengurangi kandungan nutrisi penting, dan bahkan berpotensi meningkatkan risiko kontaminasi.

Lebih lanjut, dr. Patricia menjelaskan dampak negatif dari perubahan suhu tersebut terhadap ASI. Suhu yang tidak stabil dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme yang membahayakan kesehatan bayi. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kualitas ASI, tetapi juga dapat menimbulkan risiko penyakit bagi bayi yang mengonsumsinya.

Sebagai solusi yang lebih optimal, dr. Patricia merekomendasikan penyimpanan ASI di bagian kulkas yang memiliki suhu lebih stabil, seperti rak utama atau chiller. Bagian-bagian ini umumnya memiliki suhu yang lebih konsisten dan terjaga dengan baik. Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kualitas ASI hingga beberapa bulan.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan ASI perah:

  • Hindari pintu kulkas: Pintu kulkas memiliki suhu yang tidak stabil karena sering dibuka-tutup. Simpan ASI di rak utama atau chiller untuk suhu yang lebih konsisten.
  • Gunakan wadah yang tepat: Gunakan kantung ASI khusus yang dirancang untuk penyimpanan ASI, dan pastikan wadah tersebut kedap udara.
  • Labeling yang jelas: Beri label pada setiap kantung ASI dengan tanggal dan waktu pemerahan.
  • FIFO (First In, First Out): Gunakan ASI yang diperah terlebih dahulu sebelum ASI yang diperah kemudian.
  • Perhatikan tanggal kadaluarsa: Jangan menggunakan ASI yang telah melewati batas waktu penyimpanan yang disarankan.

Dengan memperhatikan detail-detail penting ini, para ibu dapat memastikan bahwa ASI perah tetap terjaga kualitas dan keamanannya, sehingga memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang bayi mereka. Penyimpanan ASI yang tepat merupakan investasi penting untuk kesehatan dan kesejahteraan bayi.