Sirkuit Mandalika Siap Sambut GT World Challenge Asia 2025 Setelah Renovasi Besar-besaran

Sirkuit Mandalika Siap Sambut GT World Challenge Asia 2025 Setelah Renovasi Besar-besaran

PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah menyelesaikan serangkaian modifikasi signifikan di Pertamina Mandalika International Circuit untuk memenuhi standar homologasi Federasi Internasional Automobil (FIA) Grade 3. Langkah ini membuka peluang bagi sirkuit tersebut untuk menjadi tuan rumah berbagai ajang balap mobil internasional, terutama GT World Challenge Asia 2025 yang akan digelar pada bulan Mei mendatang. Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyatakan bahwa peningkatan standar ini merupakan langkah strategis untuk menarik lebih banyak event balap kelas dunia dan berdampak positif terhadap investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Modifikasi yang dilakukan meliputi perubahan signifikan pada area run-off di lima titik tikungan, penambahan gravel di area run-off sebelumnya, dan pemasangan ban sebagai safety barrier. Perubahan-perubahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan memenuhi persyaratan FIA Grade 3. Selain itu, pekerjaan renovasi juga melibatkan pemotongan aspal di beberapa titik krusial sirkuit, termasuk:

  • T1 exit/T2 entry seluas 10.789,2 meter persegi
  • T5 entry seluas 858 meter persegi
  • T10 entry seluas 992,8 meter persegi
  • T10 exit/T11 entry seluas 3.127,2 meter persegi
  • T13 entry seluas 780,8 meter persegi

MGPA menargetkan penyelesaian seluruh pekerjaan renovasi pada bulan April 2025. Setelah proses renovasi rampung, FIA akan mengirimkan tim inspektur untuk melakukan penilaian akhir dan memberikan rekomendasi untuk homologasi Grade 3. Menariknya, seluruh pekerjaan renovasi ini dilakukan oleh tenaga kerja lokal, tanpa melibatkan tenaga ahli asing. Peran inspektur FIA dari Australia hanya sebatas pengawasan dan pemberian sertifikasi.

GT World Challenge Asia 2025, yang akan menjadi ajang perdana pasca renovasi, memiliki karakteristik unik dibandingkan balapan roda dua seperti MotoGP. Jika MotoGP melibatkan pembalap profesional yang berpindah-pindah lokasi balapan setiap dua minggu, GT World Challenge Asia menghadirkan gentlemen driver yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk pengusaha, dokter, pengacara, dan bahkan seorang pangeran dari Johor, Malaysia. Keikutsertaan gentlemen driver ini diharapkan dapat menarik minat investor yang memiliki hobi balap, sehingga berdampak positif bagi pengembangan KEK Mandalika. Sebagai bentuk penyambutan, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, berencana menyelenggarakan welcoming dinner untuk 40-60 pembalap GT World Challenge Asia.

Dengan diraihnya homologasi FIA Grade 3, Sirkuit Mandalika berpotensi besar menjadi salah satu sirkuit balap mobil terbaik di Asia. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah event balap mobil internasional, menarik lebih banyak wisatawan baik lokal maupun internasional, dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah.

Proses homologasi FIA Grade 3 ini bukan hanya sekadar sertifikasi teknis, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai destinasi balap internasional yang prestisius dan berkelanjutan. Kesuksesan ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur olahraga dan pariwisata kelas dunia.