Misteri di Pulau Dewata: Turis Australia Alami Keracunan Misterius Usai Konsumsi Minuman di Bali
Misteri di Pulau Dewata: Turis Australia Alami Keracunan Misterius Usai Konsumsi Minuman di Bali
Seorang turis asal Australia, Amber Hills (34), mengalami kejadian mengerikan selama liburan singkatnya di Bali. Liburan yang direncanakan sebagai relaksasi bersama pasangan dan anak kembarnya berubah menjadi mimpi buruk setelah ia mengalami keracunan misterius yang mengakibatkan pingsan dan memar di wajah. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan minuman di beberapa lokasi wisata di Bali.
Hills dan rombongannya tiba di Bali untuk menikmati waktu istirahat yang singkat, jauh dari rutinitas sehari-hari. Mereka berencana untuk bersantai di pantai dan menikmati keindahan Pulau Dewata. Namun, di hari terakhir liburan mereka, sebuah insiden yang tak terduga terjadi. Saat menikmati makan malam di sebuah restoran dengan pemandangan matahari terbenam yang terkenal, Hills memesan margarita. Keputusan ini diambil setelah ia awalnya berencana hanya mengonsumsi minuman botolan, namun melihat sebuah keluarga dengan bayi dan balita di meja depan juga memesan koktail. Ia beranggapan, jika koktail dapat dikonsumsi keluarga dengan bayi, maka seharusnya aman untuknya.
Setelah mengonsumsi margarita pertamanya, dan menyesap minuman keduanya yang terasa berbeda, Hills tak mengingat apa pun lagi. Menurut keterangan teman-temannya, setelah memakan sebagian hidangan laut, Hills menunjukkan gejala yang memburuk dengan cepat. Ia berjalan terhuyung-huyung ke kamar mandi sebelum akhirnya pingsan di kamar mandi, kepalanya membentur wastafel. Teman-temannya lantas bergegas membawanya ke sebuah lokasi yang dikelola oleh seorang ekspatriat Australia, di mana ia mendapatkan pertolongan pertama.
Di lokasi tersebut, Hills mendapatkan pertolongan medis darurat dari seorang dokter yang kebetulan berada di tempat tersebut. Ia kemudian mendapatkan perawatan yang berupa pemberian cairan infus. Hills terbangun dengan memar di sekitar matanya, tanpa ingatan akan kejadian yang dialaminya. Kecurigaan terhadap minuman yang telah dicampuri zat berbahaya muncul, meskipun kemungkinan keracunan metanol juga tak dikesampingkan.
Kejadian ini memaksa Hills untuk segera pulang ke Australia sehari lebih cepat dari jadwal. Ia mengalami trauma mendalam dan merasa tubuhnya terguncang. Meskipun telah melakukan pemeriksaan medis di Australia, hasil tes menunjukkan zat yang ada dalam tubuhnya mungkin sudah hilang. Beberapa minggu kemudian, Hills menceritakan pengalamannya di media sosial untuk memperingatkan wisatawan lain tentang potensi bahaya mengonsumsi minuman di beberapa lokasi di Bali. Ratusan orang telah menghubunginya sejak saat itu, berbagi pengalaman serupa mengenai minuman yang diduga tercemar.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan bagi wisatawan saat memilih minuman di lokasi wisata. Penting untuk memastikan keamanan dan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang memburuk. Insiden yang dialami oleh Hills menjadi pengingat bagi otoritas terkait di Bali untuk meningkatkan pengawasan terhadap tempat-tempat yang menyediakan minuman, guna memastikan keamanan dan kesehatan para wisatawan.
Kesimpulan: Kasus ini mengungkap sebuah celah keamanan yang perlu diperhatikan oleh pihak terkait di Bali dan menjadi peringatan keras bagi para wisatawan untuk selalu waspada dalam memilih tempat makan dan minuman selama berlibur di Pulau Dewata. Lebih banyak penyelidikan diperlukan untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan yang dialami oleh Amber Hills.