Banjir Bandang Bengkulu Tengah: Tiga Rumah Hanyut, Warga Kehilangan Segala Sesuatu

Banjir Bandang Bengkulu Tengah: Tiga Rumah Hanyut, Warga Kehilangan Segala Sesuatu

Bencana banjir bandang menerjang Desa Taba Baru dan Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu pada Kamis, 13 Maret 2025. Kejadian yang terjadi secara tiba-tiba saat warga tengah berbuka puasa ini mengakibatkan tiga rumah di Desa Taba Baru hanyut terseret arus sungai yang meluap. Akibatnya, sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda mereka. Lebih menyedihkan lagi, anak-anak mereka terpaksa tidak dapat bersekolah karena seragam dan perlengkapan belajar mereka ikut hanyut terbawa banjir.

Arensa, seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak, menjadi salah satu korban yang paling terpukul. Rumah sederhana berukuran 2x4 meter yang dibangunnya dari hasil jerih payah menabung selama ini, lenyap begitu saja dalam sekejap. “Semua harta saya dibawa banjir, rumah hanyut, surat Kartu Keluarga (KK), televisi, kompor, pakaian sekolah anak, raport anak-anak, semua habis tak bersisa,” ujarnya dengan nada pilu. Kehilangan tersebut semakin memberatkan Arensa, yang bekerja sebagai buruh harian lepas, karena ketiga anaknya kini tidak dapat bersekolah akibat kehilangan seragam dan perlengkapan sekolah. Anak tertuanya duduk di kelas II SMA, sementara dua anak lainnya masing-masing duduk di kelas V dan II SD.

Tragedi serupa juga dialami oleh Zurneli, tetangga Arensa. Ia juga kehilangan rumahnya dan seluruh harta bendanya. Anaknya yang masih duduk di bangku SMP juga turut menjadi korban, tak dapat bersekolah karena seragam sekolahnya ikut hanyut. Bencana ini tak hanya berdampak pada tempat tinggal, tetapi juga perekonomian dan pendidikan warga setempat.

Selain Desa Taba Baru, Desa Rindu Hati juga terkena dampak banjir. Sekitar satu hektar sawah milik warga rusak akibat luapan air. Lukman Hakim, warga setempat, mengungkapkan bahwa banjir bandang ini datang secara tiba-tiba dan mengingatkan akan kejadian serupa pada tahun 2011 yang juga merusak sawah warga. Ia mendesak pemerintah untuk membangun tanggul penahan banjir sepanjang 150 meter untuk mencegah bencana serupa terulang dan melindungi sekitar 30 persen rumah warga yang rawan terdampak banjir.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melaporkan bahwa pada Rabu, 12 Maret 2025, sebanyak 57 rumah terendam banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 18.30 WIB hingga tengah malam menjadi penyebab utama meluapnya Sungai Rindu Hati. Pihak pemerintah berjanji akan mempelajari dan mencari solusi terbaik untuk penanganan banjir, serta memberikan bantuan berupa sembako dan seragam sekolah bagi para korban yang terdampak.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir. Perencanaan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan warga menjadi hal krusial untuk mencegah terjadinya korban jiwa dan kerugian material yang lebih besar di masa mendatang.