Kontroversi Konser Mini di Rapat DPR: Wakil Ketua Komisi X Banjir Kritik Usai Ajak Musisi Ternama Tampil
Kontroversi Konser Mini di Ruang Rapat DPR
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah mengakui tindakannya mengundang musisi ternama, Ahmad Dhani dan Once Mekel, untuk tampil dalam sebuah rapat Komisi X. Keputusan tersebut menuai kecaman dari warganet yang menilai tindakan tersebut tidak pantas dan tidak profesional. Peristiwa ini terjadi dalam dua kesempatan berbeda di bulan Februari 2025. Pertama, pada sebuah Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan empat organisasi guru, dan kemudian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panja Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal.
Dalam RDP yang digelar Selasa, 4 Maret 2025, Esti menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut. Ia bermaksud untuk menghibur para guru yang hadir, mengingat profesi tersebut jarang memiliki kesempatan untuk menyaksikan penampilan langsung musisi idola. "Sebenarnya sih waktu itu supaya menghibur bapak ibu yang hadir, karena guru-guru jarang lihat konser langsung, mau kita lihat konser langsung di sini. Di sini ada Mas Once Mekel dari PDI Perjuangan," ungkap Esti, seperti dikutip dari kanal YouTube TVR Parlemen. Namun, niat baik tersebut justru berbuntut panjang dan memicu gelombang kritik di media sosial. Esti mengakui bahwa ia telah menerima banyak kecaman dari netizen atas tindakannya tersebut, hingga akhirnya menyatakan bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan serupa di masa mendatang. "Sekarang saya enggak bakal minta nyanyi lagi karena saya juga sudah dimarahi oleh netizen, ruang rapat dipakai buat nyanyi gitu," tambahnya.
Kronologi Kejadian:
Insiden pertama terjadi pada Kamis, 6 Februari 2025, saat RDPU Komisi X dengan organisasi guru. Dalam rapat tersebut, Esti secara spontan meminta Ahmad Dhani dan Once Mekel untuk bernyanyi. Ahmad Dhani, yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil Jatim 1, menyanyikan sepenggal lagu "Hadapi dengan Senyuman" karya Dewa 19. Once Mekel, yang juga anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, turut diajak tampil dan menyanyikan sepenggal lagu "Simfoni Yang Indah". Kehadiran Melly Goeslaw dan Denny Cagur, yang juga anggota Komisi X, turut menambah semarak suasana rapat tersebut.
Namun, aksi tersebut tidak mendapat sambutan positif dari publik. Banyak yang menganggap bahwa ruang rapat DPR RI bukan tempat yang tepat untuk menggelar konser mini, terlepas dari niat baik yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Kritik tersebut disampaikan melalui berbagai media sosial, yang lantas membuat Esti memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara tidak langsung. Selain para musisi, rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga terkait, seperti BPS dan BRIN, serta anggota fraksi lain seperti Juliyatmono dari Fraksi Golkar.
Implikasi dan Refleksi:
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan profesionalitas dalam pelaksanaan rapat resmi lembaga negara. Meskipun niat awal mungkin baik, tindakan tersebut tetap menuai kontroversi dan menimbulkan citra negatif bagi lembaga DPR RI. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mempertimbangkan konteks dan kesesuaian acara dalam ruang dan waktu yang tepat, dan bagaimana menjaga etika dalam menjalankan tugas sebagai anggota legislatif.
Ke depannya, diharapkan agar kejadian serupa dapat dihindari, dan rapat-rapat resmi dapat dijalankan dengan lebih profesional dan tertib, sesuai dengan norma dan etika yang berlaku dalam lembaga negara.