Modifikasi Ekstrem: Yamaha Mio Bermesin Dua Silinder Menggemparkan Jagat Maya
Modifikasi Ekstrem: Yamaha Mio Bermesin Dua Silinder Menggemparkan Jagat Maya
Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan Yamaha Mio dengan modifikasi mesin yang tidak biasa. Alih-alih menggunakan mesin satu silinder standarnya, skutik mungil ini telah dirombak total dengan mesin dua silinder, menghasilkan suara yang menggelegar dan tak lazim untuk sebuah motor berukuran kecil. Video yang diunggah oleh akun Instagram @feedotomotif pada 13 Maret 2025 ini langsung viral dan menuai beragam komentar dari warganet, sebagian besar terkesima dengan modifikasi ekstrem tersebut.
Suara mesin yang dihasilkan modifikasi ini memang mencuri perhatian. Dengungan khas mesin dua silinder, yang biasanya ditemukan pada motor sport berkapasitas besar atau skutik premium, kini terdengar dari Yamaha Mio yang ringkas. Saat langsam, suara mesin terdengar halus namun bertenaga, dan semakin membahana saat gas diputar. Hal ini tentu saja menimbulkan rasa penasaran dan kekaguman publik, mengingat modifikasi semacam ini tergolong langka dan menantang.
M. Yusuf Adib Mustofa, pemilik bengkel modifikasi Psychoengine di Banyumas, Jawa Tengah, memberikan penjelasan teknis mengenai modifikasi tersebut. Menurut Yusuf, mengubah konfigurasi mesin dari satu silinder menjadi dua silinder pada motor berkapasitas kecil memang memungkinkan. Ini menjadi alternatif bagi para pecinta modifikasi yang ingin merasakan sensasi berkendara dan suara khas motor bermesin besar (moge) namun dengan kendaraan yang lebih praktis dan ekonomis.
Yusuf menambahkan bahwa permintaan modifikasi mesin serupa cukup tinggi. Keunikan modifikasi ini terletak pada perpaduan antara ubahan mesin yang sangat signifikan dengan tampilan motor yang tetap standar. Ia menyebut beberapa tipe motor yang sering dimodifikasi dengan cara ini, antara lain:
- Scorpio
- Tiger
- Motor bebek seperti C100 atau Karisma
Yang menarik, Yusuf mengklaim bahwa modifikasi ini aman untuk penggunaan harian. Meskipun kapasitas mesin meningkat dua kali lipat (misalnya dari 110 cc menjadi 220 cc), pengaturan mesin tetap mengacu pada standar pabrik. Hal ini memastikan performa mesin yang optimal dan terhindar dari kerusakan.
Namun, modifikasi sebesar ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Yusuf menyebutkan bahwa biaya modifikasi bervariasi, namun secara umum, perlu dipersiapkan dana kisaran belasan juta rupiah untuk mendapatkan hasil modifikasi yang memuaskan dan terjamin keamanannya. Besarnya biaya tersebut mencerminkan kompleksitas dan keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan modifikasi ekstrem seperti ini, yang meliputi perancangan ulang sistem pengapian, sistem pembuangan, dan penyesuaian komponen lainnya agar tetap terintegrasi dengan baik.
Kesimpulannya, modifikasi Yamaha Mio bermesin dua silinder ini menjadi bukti kreativitas dan inovasi dalam dunia modifikasi motor di Indonesia. Meskipun tergolong ekstrem dan mahal, modifikasi ini telah berhasil menarik perhatian banyak orang dan membuka peluang baru bagi para modifikator untuk mengeksplorasi potensi mesin motor yang lebih jauh.