Uji Nyata Lexus RZ 450e: Perjalanan Semarang-Jakarta Ungkap Realita Jarak Tempuh

Uji Nyata Lexus RZ 450e: Perjalanan Semarang-Jakarta Ungkap Realita Jarak Tempuh

Tim redaksi melakukan perjalanan uji coba menggunakan Lexus RZ 450e dari Semarang menuju Jakarta, guna menguji klaim jarak tempuh hingga 400 kilometer berdasarkan pengujian WLTP. Perjalanan sejauh kurang lebih 470 kilometer ini dilakukan dengan kondisi simulasi penggunaan harian, melibatkan empat penumpang dewasa dengan berat badan rata-rata 75 kg, serta pengoperasian penuh fitur kendaraan termasuk pendingin udara. Tujuannya untuk mengetahui performa kendaraan dalam kondisi jalanan Indonesia yang dinamis dan beragam, berbeda dengan kondisi terkontrol dalam pengujian WLTP.

Perjalanan dibagi menjadi dua etape dengan perhentian di rest area untuk beristirahat, sesuai anjuran berkendara jarak jauh. Etape pertama dimulai dari Semarang setelah pengisian daya penuh. Kondisi lalu lintas padat di awal perjalanan karena liburan akhir tahun mengakibatkan seringnya kondisi stop-and-go. Meskipun kecepatan maksimal dijaga 120 km/jam di ruas tol, tanjakan, turunan, dan kondisi jalan yang kurang ideal turut berpengaruh terhadap konsumsi daya. Pada akhir etape pertama di rest area KM 260, indikator MID menunjukkan konsumsi baterai 50%, dengan jarak tempuh 167,8 km dan estimasi sisa jarak 158 km.

Etape kedua dimulai dengan kekhawatiran karena baterai telah mendekati batas minimum 20%. Namun, mobil masih dapat melaju hingga mencapai rest area KM 102 dengan baterai yang telah habis (0%). Jarak tempuh yang tercatat saat baterai benar-benar habis adalah 324,5 km. Menariknya, mobil masih dapat berjalan sejauh 5 km lagi setelah indikator menunjukkan nol persen, sebelum akhirnya berhenti total pada jarak tempuh 328,8 km. Setelah mobil berhenti, setir terasa agak sulit digerakkan, namun layanan Lexus Concierge Center siap memberikan bantuan pengisian daya darurat hingga SPKLU terdekat.

Hasil uji coba ini menunjukkan perbedaan signifikan antara klaim jarak tempuh WLTP (400 km) dan jarak tempuh aktual (328,8 km). Perbedaan ini menegaskan pengaruh signifikan dari kondisi jalan, beban kendaraan, dan gaya berkendara terhadap konsumsi daya baterai mobil listrik. Faktor-faktor seperti lalu lintas padat, kondisi jalan yang kurang ideal, dan penggunaan AC secara penuh terbukti memengaruhi efisiensi energi. Studi kasus ini menekankan pentingnya memahami perbedaan antara data pengujian laboratorium dan penggunaan di dunia nyata bagi calon konsumen mobil listrik.

Kesimpulannya, uji coba ini memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai performa Lexus RZ 450e dalam kondisi berkendara sehari-hari di Indonesia. Data ini bermanfaat bagi calon pembeli yang ingin memahami batasan dan kemungkinan dalam penggunaan mobil listrik di kondisi jalan yang beragam. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi jarak tempuh, sehingga dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan meminimalkan risiko kehabisan daya di tengah perjalanan. Layanan purna jual yang responsif juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih mobil listrik.

Catatan: Semua data yang disebutkan didasarkan pada hasil uji coba lapangan dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi.