Gubernur Jabar Minta Evaluasi Proyek Water Tank 10 Juta Liter di Depok Setelah Warga Protes
Gubernur Jabar Minta Evaluasi Proyek Water Tank Raksasa di Depok
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menginstruksikan Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek pembangunan water tank berkapasitas 10 juta liter milik PT Tirta Asasta Depok. Instruksi ini menyusul aksi penolakan keras yang dilakukan warga RW 26, Kelurahan Mekarjaya, Kota Depok, yang khawatir proyek tersebut berpotensi menimbulkan bencana dan mengancam keselamatan mereka. Keputusan untuk mengevaluasi proyek tersebut diambil setelah Gubernur mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan potensi risiko yang ditimbulkan.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Dedi Mulyadi kepada awak media di Kantor BPK Jabar, Jalan Mochammad Toha, Kota Bandung, pada Rabu (13/3/2025). Beliau menegaskan bahwa hasil evaluasi yang komprehensif akan menjadi penentu kelanjutan proyek tersebut. Dua kemungkinan skenario tengah dipertimbangkan: proyek dilanjutkan dengan mempertimbangkan mitigasi risiko, atau proyek dihentikan dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
"Kita akan melihat hasil evaluasi secara seksama," ujar Gubernur Dedi. "Jika potensi bencana yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaat yang akan didapat, maka relokasi proyek menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan. Keselamatan dan keamanan warga adalah prioritas utama." Gubernur menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan perlindungan terhadap masyarakat. Proyek yang berpotensi menimbulkan risiko besar bagi warga harus dikaji ulang dan dipertimbangkan secara matang sebelum keputusan akhir diambil.
Lebih lanjut, Gubernur Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya atas protes yang dilakukan warga Depok. Protes tersebut, menurut beliau, menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur. Ke depan, Gubernur berharap agar proses konsultasi publik lebih dimaksimalkan untuk mencegah konflik serupa terjadi di masa mendatang. Pembangunan infrastruktur harus selalu berpihak pada rakyat, dan memperhatikan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
Sebelumnya, warga RW 26 Kelurahan Mekarjaya menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT Tirta Asasta pada Selasa (11/3/2025) pukul 09.30 WIB. Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan atas proyek water tank raksasa tersebut, yang dikhawatirkan akan membahayakan lingkungan dan permukiman warga. Warga menuntut agar proyek tersebut dihentikan atau dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan jauh dari permukiman mereka. Mereka khawatir akan dampak potensial terhadap stabilitas tanah, potensi banjir, serta ancaman lainnya terhadap lingkungan sekitar.
Evaluasi yang akan dilakukan pemerintah daerah Depok diharapkan dapat mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kajian teknis, analisis risiko lingkungan, serta masukan dan aspirasi masyarakat yang terdampak. Proses evaluasi yang transparan dan partisipatif diharapkan akan menghasilkan keputusan yang adil dan bijaksana, yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak.
Poin-poin penting yang akan menjadi fokus evaluasi antara lain:
- Potensi dampak lingkungan dari pembangunan water tank.
- Analisis risiko bencana, termasuk potensi longsor dan banjir.
- Mitigasi risiko dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
- Alternatif lokasi pembangunan water tank yang lebih aman.
- Masukan dan aspirasi dari masyarakat sekitar.
Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang terbaik bagi semua pihak, dan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di Jawa Barat selalu memperhatikan aspek keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.