Sinergi Kemenekraf dan BPS: Data Statistik Ekonomi Kreatif untuk Sensus Ekonomi 2026

Sinergi Kemenekraf dan BPS: Data Statistik Ekonomi Kreatif untuk Sensus Ekonomi 2026

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) resmi menjalin kerjasama strategis guna mendukung pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Kerjasama ini dinilai krusial bagi Kemenekraf, mengingat pentingnya data statistik yang akurat untuk memetakan potensi 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menekankan peran vital data BPS yang terstruktur hingga tingkat kabupaten/kota, yang akan memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi ekonomi kreatif di seluruh penjuru negeri. Data tersebut tidak hanya bermanfaat bagi Kemenekraf, tetapi juga akan menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.

Lebih lanjut, Menteri Riefky menjelaskan beberapa indikator kunci yang menjadi fokus pengumpulan data, meliputi:

  • Lapangan pekerjaan yang tercipta di sektor ekonomi kreatif.
  • Kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
  • Nilai ekspor produk-produk ekonomi kreatif.
  • Besarnya investasi yang masuk ke sektor ekonomi kreatif.

Kerjasama ini dijalankan berdasarkan prinsip simbiosis mutualisme. BPS, selain mendapatkan dukungan data administratif dari Kemenekraf, juga akan memberikan data statistik sektor ekonomi kreatif yang terolah. Sebagai bentuk kontribusi, Kemenekraf berkomitmen untuk membantu BPS dalam penyusunan konten yang lebih menarik dan mudah dipahami masyarakat, khususnya generasi muda. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan harapannya agar data sensus tidak hanya disajikan dalam bentuk angka-angka statistik semata, tetapi juga dalam bentuk yang lebih informatif dan atraktif. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan literasi data di kalangan masyarakat.

Kerjasama ini melanjutkan kolaborasi yang sebelumnya telah terjalin antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan BPS. Dengan dibentuknya Kemenekraf secara terpisah, kerjasama tersebut dihidupkan kembali dan akan difokuskan pada pengumpulan data yang relevan dengan sektor ekonomi kreatif. Sebagai langkah konkrit, Kemenekraf akan membentuk tim khusus untuk berkolaborasi dengan tim dari BPS dalam mempersiapkan Sensus Ekonomi 2026. Tim ini akan memastikan data yang dikumpulkan akurat, komprehensif, dan representatif dari seluruh pelaku usaha di Indonesia.

Sensus Ekonomi 2026 sendiri merupakan sensus yang dilakukan setiap 10 tahun sekali oleh BPS. Data yang dikumpulkan akan memberikan gambaran akurat perkembangan dunia usaha di Indonesia, dan menjadi dasar perumusan kebijakan strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Informasi yang akan dikumpulkan meliputi struktur ekonomi berdasarkan wilayah, skala usaha, jenis usaha, serta indikator ekonomi lainnya. Selain itu, sensus juga akan menggali informasi karakteristik usaha, meliputi kendala, prospek, kinerja, daya saing, permodalan dan investasi. Informasi mengenai ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru juga akan menjadi fokus pengumpulan data. Dengan data yang komprehensif ini, pemerintah dapat merumuskan strategi pembangunan yang tepat dan terarah untuk memajukan ekonomi Indonesia.