Freeport Alokasikan Rp8,2 Triliun Per Tahun untuk Proyek Tambang Bawah Tanah Kucing Liar di Grasberg
Freeport Kembangkan Tambang Bawah Tanah Kucing Liar di Grasberg dengan Investasi Masif
PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah gencar mengembangkan proyek tambang bawah tanah baru bernama Kucing Liar yang berlokasi di kawasan Grasberg, Papua. Proyek ambisius ini menandai langkah strategis perusahaan dalam mempertahankan produksi dan memperpanjang masa operasional tambang emas dan tembaga terbesar di Indonesia. Investasi besar-besaran yang dialokasikan mencapai US$500 juta atau setara dengan Rp8,2 triliun per tahun (dengan kurs Rp16.400) selama tujuh hingga delapan tahun ke depan. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan bahwa tambang Kucing Liar dirancang untuk menggantikan peran Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang produktivitasnya akan menurun di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan produksi bijih tetap stabil di angka 240.000 ton per hari.
Proyek ini bukan hanya sekadar pengembangan tambang baru, melainkan juga upaya untuk memastikan keberlanjutan operasional PTFI dalam jangka panjang. Saat ini, PTFI telah mengoperasikan tiga tambang di Grasberg, yaitu Grasberg Block Cave (140.000 ton bijih per hari), Deep Mill Level Zone (DMLZ) (70.000 ton bijih per hari), dan Big Gossan (7.000 ton bijih per hari dengan kadar lebih tinggi). Kucing Liar akan menjadi tambang keempat dan diharapkan beroperasi penuh pada tahun 2027. Potensi cadangan yang dapat digali dari tambang Kucing Liar tergolong sangat besar, diperkirakan mencapai 7 miliar ton tembaga dan 6 juta ounce emas hingga tahun 2041. Proyek ini mencerminkan komitmen PTFI dalam berkontribusi pada perekonomian Indonesia melalui sektor pertambangan dan menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri ekstraktif nasional.
Strategi Pengembangan Tambang Berkelanjutan PT Freeport Indonesia:
- Penggantian DMLZ: Proyek Kucing Liar dirancang sebagai pengganti utama DMLZ untuk menjaga stabilitas produksi.
- Investasi Jangka Panjang: Alokasi dana yang signifikan menunjukkan komitmen jangka panjang PTFI dalam pengembangan infrastruktur pertambangan.
- Peningkatan Produksi: Target produksi bijih tetap terjaga di angka 240.000 ton per hari.
- Potensi Cadangan Besar: Proyek ini menargetkan eksploitasi cadangan tembaga dan emas yang signifikan hingga tahun 2041.
- Keberlanjutan Operasional: Proyek ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan operasional PTFI di Grasberg.
Pembangunan tambang bawah tanah Kucing Liar bukan tanpa tantangan. Namun, dengan investasi yang besar dan perencanaan yang matang, proyek ini diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia dan memperkuat posisi PTFI sebagai perusahaan tambang kelas dunia. PTFI juga diharapakan akan terus memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan dalam menjalankan proyek ini. Keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur bagi pengembangan tambang bawah tanah di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua.