IHSG Menutup Perdagangan di Zona Merah, Rupiah Menguat Tipis di Tengah Volatilitas Pasar
IHSG Menutup Perdagangan di Zona Merah, Rupiah Menguat Tipis di Tengah Volatilitas Pasar
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Kamis, 13 Maret 2025, ditutup dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis. IHSG berakhir di zona merah, tercatat turun 17,62 poin atau 0,26 persen, menetap di level 6.647,41. Pergerakan IHSG sepanjang hari menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi. Setelah mengawali perdagangan di zona hijau dan sempat menguji level 6.700, IHSG kemudian mengalami koreksi hingga menyentuh titik terendah di 6.618,53 sebelum akhirnya menutup perdagangan dengan penurunan yang relatif terbatas.
Data RTI mencatat aktivitas perdagangan yang cukup signifikan. Terdapat 287 saham yang mengalami kenaikan, sementara 322 saham mengalami penurunan. Sebanyak 189 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi mencapai angka Rp 8,71 triliun dengan volume 15,68 miliar saham. Penurunan IHSG dipengaruhi oleh sejumlah saham yang mengalami koreksi signifikan, yang tercatat sebagai top losers. Saham Jobubu Jarum Minahasa (BEER) misalnya, mengalami penurunan drastis sebesar 11,00 persen ke level 89, diikuti oleh Bank Permata (BNLI) yang turun 10,16 persen ke level 2.300 dan Sanurhasta Mitra (MINA) yang mengalami penurunan tajam sebesar 20,94 persen ke level 151. Di sisi lain, sejumlah saham menjadi penopang utama, tercatat sebagai top gainers. Saham-saham tersebut antara lain Sinar Terang Mandiri (MINE) yang naik 25 persen ke level 525, Indai Aluminium Mandiri (INAI) dengan kenaikan 28,67 persen ke level 193, dan Solusi Sinergi Digital (WIFI) yang meningkat 19,08 persen ke level 1.935.
Pasar Saham Regional dan Pergerakan Rupiah
Tren penurunan IHSG juga sejalan dengan beberapa pasar saham regional yang mengalami koreksi. Indeks Shanghai Komposit tercatat turun 0,43 persen (14,55 poin) ke posisi 3.357,37, Nikkei 225 melemah 0,03 persen (10,59 poin) di posisi 36.808,50, dan Hang Seng turun 0,58 persen (137,66 poin) di level 23.462,65. Namun, tidak semua pasar saham regional mengalami penurunan. Indeks Strait Times menunjukan penguatan sebesar 0,14 persen (5,38 poin) ke level 3.838,45.
Di tengah pergerakan IHSG yang cenderung negatif, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan tipis. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,15 persen (24 poin) di level Rp 16.428 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp 16.452. Kurs tengah Jisdor juga menunjukkan penguatan serupa, dengan rupiah berada di level Rp 16.428 per dolar AS pada hari Rabu, 13 Maret 2025, menguat dibandingkan level Rp 16.453 pada hari Selasa, 12 Maret 2025. Penguatan rupiah ini memberikan sedikit sentimen positif di tengah tekanan yang dialami IHSG.
Kesimpulannya, perdagangan saham hari ini menunjukkan dinamika pasar yang cukup kompleks. Meskipun IHSG ditutup di zona merah, penguatan tipis rupiah dan beberapa saham top gainers memberikan gambaran yang lebih beragam dari kinerja pasar secara keseluruhan. Volatilitas pasar yang terjadi perlu dipantau lebih lanjut untuk melihat tren pergerakan di hari-hari mendatang.