Problem Internal Persija: Desakan The Jakmania untuk Penyelesaian Cepat dan Solusi Jangka Panjang

Problem Internal Persija: Desakan The Jakmania untuk Penyelesaian Cepat dan Solusi Jangka Panjang

Rangkaian hasil minor yang dialami Persija Jakarta dalam beberapa laga terakhir telah memicu desakan dari kelompok suporter, The Jakmania, untuk segera menyelesaikan masalah internal yang tengah membelit klub kebanggaan ibukota tersebut. Ketua Umum The Jakmania, Diky Budi Ramadhan, telah melakukan komunikasi intensif dengan tiga pihak kunci dalam tubuh Persija: pemain, manajer, dan manajemen, guna mencari solusi atas permasalahan yang muncul pasca pertandingan melawan PSIS Semarang tanggal 5 Maret lalu. Ketidakpastian mengenai pembayaran gaji pemain, yang kabarnya telah menunggak selama dua hingga tiga bulan bagi sebagian pemain, menjadi sorotan utama. Diky mengungkapkan telah meminta manajemen untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak berdampak lebih buruk terhadap performa tim.

Meskipun pelatih Carlos Pena sebelumnya telah membenarkan adanya masalah internal, informasi yang beredar mengindikasikan permasalahan tersebut lebih kompleks dari sekadar tunggakan gaji. Diky Budi Ramadhan sendiri menyatakan bahwa, berdasarkan komunikasi yang telah dilakukan, masalah tersebut meliputi aspek teknis dan non-teknis, dan tidak hanya berpusat pada masalah finansial semata. Pernyataan Gustavo sebelumnya yang lebih menekankan pada permasalahan mental pemain pun menjadi pertimbangan penting. Rendahnya pendapatan klub musim ini, disebabkan oleh minimnya pertandingan kandang di Jakarta International Stadium (JIS) dan rendahnya penjualan merchandise, menjadi salah satu faktor yang menyumbang pada permasalahan finansial Persija.

Lebih lanjut, Diky menjelaskan bahwa hanya pertandingan melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga yang tercatat sebagai pertandingan dengan penonton penuh. Hal ini, menurut Diky, berdampak signifikan terhadap pendapatan klub dari penjualan tiket. Rendahnya pendapatan dari penjualan merchandise, yang ditandai dengan pemindahan toko resmi Persija ke lokasi yang lebih kecil, juga turut menyumbangkan masalah tersebut. Penjualan kartu tabungan Jtrust Persija, salah satu sponsor utama, juga tercatat kurang optimal. Kondisi ini menunjukkan adanya tantangan dalam segi manajemen dan strategi pemasaran klub.

The Jakmania, sebagai pilar pendukung Persija, tidak hanya mendesak penyelesaian masalah internal secara cepat, namun juga turut menawarkan solusi. Diky mengajak seluruh pendukung Persija untuk berkontribusi aktif, antara lain melalui:

  • Membeli tiket pertandingan secara resmi.
  • Membeli merchandise resmi Persija.
  • Mendukung sponsor-sponsor Persija dengan membeli produk mereka.

Selain itu, The Jakmania juga berperan sebagai pengawas dan pengontrol kinerja tim manajemen. Diky menegaskan peran The Jakmania dalam melakukan kritik, evaluasi, dan memberikan batasan-batasan agar manajemen bekerja lebih profesional dan efektif. Ia juga mengungkapkan upaya untuk menjalin sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, mengingat keberhasilan Persija meraih gelar juara di tahun 2001 dan 2018 tak lepas dari kolaborasi yang kuat antara Persija, Pemda, dan The Jakmania.

Ke depannya, perlu adanya langkah konkret dan komprehensif untuk mengatasi permasalahan internal Persija. Penyelesaian masalah finansial menjadi prioritas utama, namun pembenahan dalam aspek manajemen, pemasaran, dan strategi tim juga tak kalah penting. Kerjasama yang solid antara manajemen, pemain, pelatih, dan suporter menjadi kunci bagi Persija untuk bangkit dan kembali bersaing di kancah sepak bola nasional.