Hino: Kendala Infrastruktur Penghambat Komersialisasi Truk dan Bus Listrik di Indonesia
Hino: Kendala Infrastruktur Penghambat Komersialisasi Truk dan Bus Listrik di Indonesia
Meskipun tren kendaraan listrik di Indonesia tengah meningkat pesat, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menyatakan belum siap memasarkan truk dan bus listrik secara komersial. Meskipun secara teknologi, Hino telah memiliki prototipe bus dan truk listrik, seperti Hino Poncho EV yang dipamerkan di GIIAS 2018 dan Hino Dutro Z EV di GIIAS 2022, sejumlah kendala infrastruktur menjadi penghalang utama. Susilo Darmawan, Sales Director HMSI, menjelaskan bahwa keterbatasan infrastruktur pengisian daya (charging station) menjadi faktor krusial yang menghambat penjualan massal kendaraan niaga berbasis baterai di Indonesia.
Salah satu tantangan terbesar adalah luasnya wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan jarak antar kota yang signifikan. Susilo mencontohkan perjalanan Bandung-Padang yang mencapai 3.500 km sekali jalan. Dengan kapasitas baterai yang terbatas, sekitar 1.000-2.000 km, dibutuhkan jaringan charging station yang memadai di sepanjang rute tersebut. Ketiadaan infrastruktur ini akan menimbulkan kendala operasional yang serius, khususnya untuk kendaraan niaga yang beroperasi di jalur antar provinsi. Selain itu, beban muatan yang berat pada truk listrik juga akan mempercepat penghabisan daya baterai, semakin mempertegas kebutuhan akan infrastruktur charging station yang lebih luas dan efisien.
Lebih lanjut, Susilo menjelaskan bahwa meskipun komersialisasi kendaraan listrik masih tertunda, HMSI tetap mempertimbangkannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Namun, kesiapan infrastruktur pengisian daya menjadi faktor penentu utama dalam perencanaan tersebut. HMSI menyadari pentingnya mengikuti perkembangan infrastruktur dan berkomitmen untuk mempersiapkan diri agar tidak tertinggal dalam persaingan di pasar kendaraan niaga. Perusahaan terus memantau perkembangan infrastruktur pendukung kendaraan listrik dan akan melakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan waktu yang tepat untuk meluncurkan produk secara massal. Keberadaan charging station yang memadai, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di sepanjang jalur transportasi utama, akan menjadi kunci keberhasilan komersialisasi truk dan bus listrik Hino di Indonesia.
HMSI mengakui pentingnya transisi ke kendaraan listrik untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, namun menekankan bahwa kesuksesan transisi ini bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, produsen kendaraan, dan pihak terkait lainnya dalam mengembangkan infrastruktur pendukung yang komprehensif. Investasi masif dalam pembangunan charging station dan pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien menjadi sangat penting untuk mendorong adopsi kendaraan listrik di sektor niaga di Indonesia.
Hino tetap berkomitmen untuk turut serta dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Langkah-langkah strategis, termasuk riset dan pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien serta kerja sama dengan pihak terkait untuk percepatan pembangunan infrastruktur charging station, akan menjadi prioritas utama dalam upaya perusahaan untuk memasuki pasar kendaraan listrik di masa depan.