Banjir Jakarta: 77 RT Terendam, Transportasi Terganggu, dan Upaya Relokasi Warga

Banjir Jakarta: 77 RT Terendam, Transportasi Terganggu, dan Upaya Relokasi Warga

Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Minggu, 2 Maret 2025, telah mengakibatkan peningkatan debit air di sejumlah sungai dan menyebabkan banjir yang meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, hingga Selasa, 4 Maret 2025, sebanyak 77 RT terendam banjir, meningkat dari 62 RT pada hari sebelumnya. Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut, memaksa sejumlah warga mengungsi atau berlindung di lantai atas rumah mereka. Genangan air juga menutupi sejumlah ruas jalan, termasuk di Jalan Margonda Depok dan Jalan Daan Mogot hingga Kedoya, Jakarta Barat, mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang signifikan. BPBD Jakarta mencatat setidaknya lima ruas wilayah terdampak banjir parah.

Bencana banjir ini berdampak luas pada sistem transportasi umum. Operasional TransJakarta mengalami hambatan jadwal, sementara perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, khususnya jalur menuju Bekasi, mengalami penundaan akibat genangan air di sekitar Stasiun Bekasi. KAI Commuter telah mengkonfirmasi bahwa banjir menjadi penyebab utama gangguan operasional tersebut. Situasi ini menyulitkan warga yang bergantung pada transportasi umum untuk beraktivitas. Tinggi muka air di beberapa lokasi bervariasi, mulai dari 40 cm hingga mencapai 5 meter, menunjukkan dampak yang tidak merata namun cukup signifikan di berbagai wilayah.

Menanggapi situasi darurat ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, telah mengunjungi sejumlah lokasi terdampak banjir dan menawarkan relokasi warga terdampak di Kampung Melayu dan Bidara Cina ke Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan. Langkah relokasi ini diusulkan sebagai salah satu solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah banjir di wilayah-wilayah yang rawan terendam. Rano Karno juga menekankan optimismenya dalam mengatasi masalah banjir di Sungai Ciliwung, didukung oleh anggaran yang cukup besar untuk pengendalian banjir Jakarta dan program Proyek Strategis Nasional (PSN). Meskipun demikian, ia mengakui bahwa permasalahan banjir yang kompleks ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Pertanyaan kritis yang muncul adalah mengenai efektifitas antisipasi banjir yang telah dilakukan dan faktor-faktor lain yang memperparah risiko banjir di Jakarta. Analisa mendalam mengenai hal ini akan dibahas dalam Editorial Review bersama Firdaus Ali, Pemimpin sekaligus Pendiri Indonesia Water Institute. Laporan langsung dari berbagai lokasi terdampak banjir di Jakarta akan terus disiarkan melalui program detikSore, termasuk informasi terbaru mengenai surutnya genangan air dan kondisi terkini warga yang terdampak. Program tersebut juga akan membahas Acute Mountain Sickness (AMS) setelah kasus meninggalnya dua pendaki perempuan di Cartenz Pyramid beberapa hari lalu.

detikSore akan disiarkan secara langsung (live streaming) pada hari kerja, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom, termasuk analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu.