Kerusakan Infrastruktur Pengendalian Banjir Jakarta Barat: DPRD Desak Perbaikan Segera
Kerusakan Infrastruktur Pengendalian Banjir Jakarta Barat: DPRD Desak Perbaikan Segera
Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk segera bertindak mengatasi kerusakan infrastruktur pengendalian banjir di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat. Desakan ini menyusul temuan sejumlah kerusakan infrastruktur vital yang berpotensi memperparah genangan dan banjir di wilayah tersebut.
Berdasarkan peninjauan lapangan dan laporan warga di Jalan Haji Nabet dan Haji Briti, RW 09, RT 03, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, ditemukan sejumlah sheet pile yang mengalami kebocoran. Kondisi ini, menurut Kenneth, merupakan salah satu faktor penyebab meluapnya air Kali Pesanggrahan dan mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Ia menekankan pentingnya pemeliharaan rutin infrastruktur tersebut sebagai upaya mitigasi bencana banjir. "Kejadian ini seharusnya menjadi pembelajaran berharga bagi Dinas SDA Jakarta untuk meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur," tegas Kenneth dalam keterangan persnya, Kamis (13/03/2025).
Lebih lanjut, Kenneth mempertanyakan kualitas sheet pile yang diduga belum berusia dua tahun tersebut. Ia menyoroti rendahnya daya tahan sheet pile tersebut dalam menghadapi debit air yang tinggi, terutama saat musim hujan dan kiriman air dari daerah hulu seperti Ciawi-Bogor. "Air yang seharusnya terbendung justru keluar dari celah-celah sheet pile yang bocor, memperparah kondisi banjir," jelasnya. Selain kerusakan sheet pile, ditemukan pula lima pintu air yang tidak berfungsi dan sebuah rumah pompa yang kosong tanpa peralatan. Kondisi ini semakin memperburuk kemampuan dalam mengendalikan debit air Kali Pesanggrahan ketika terjadi peningkatan volume air.
Menyikapi kondisi memprihatinkan ini, Kenneth berencana merekomendasikan kepada Suku Dinas SDA Jakarta Barat untuk mengirimkan surat resmi kepada Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta. Surat tersebut diharapkan dapat mendorong tindakan tegas dan bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan ini. Ia mendesak agar Dinas SDA segera melakukan perbaikan menyeluruh dan memastikan kualitas infrastruktur yang digunakan sesuai standar dan mampu menahan debit air yang tinggi. Tidak hanya perbaikan, tetapi juga perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan sungai dan infrastruktur pengendalian banjir di Jakarta Barat.
Banjir yang melanda Jakarta pada awal Maret 2025, yang mencapai puncaknya pada Selasa, 4 Maret 2025, merupakan bukti nyata perlunya peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi dan menangani banjir. Bencana tersebut merendam 122 RT dengan ketinggian air hingga tiga meter. Menurut Kenneth, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki perencanaan dan pengelolaan sumber daya air di Jakarta, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti curah hujan ekstrem, infrastruktur yang belum optimal, serta pengelolaan sungai yang belum sepenuhnya efektif.
Kenneth berharap Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta dapat segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini dan merancang rencana kerja yang lebih baik ke depannya, termasuk melakukan audit menyeluruh terhadap semua infrastruktur pengendalian banjir di seluruh wilayah Jakarta. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya bencana banjir serupa di masa mendatang dan menjamin keselamatan warga Jakarta.
Daftar Temuan Kerusakan Infrastuktur:
- Sheet pile bocor di sepanjang aliran Kali Pesanggrahan.
- Lima pintu air tidak berfungsi.
- Rumah pompa kosong tanpa peralatan.