Prabowo Subianto Cari Jaksa Agung di Acara Silaturahmi Rektor se-Indonesia
Prabowo Subianto Cari Jaksa Agung di Acara Silaturahmi Rektor se-Indonesia
Dalam sebuah acara silaturahmi yang dihadiri oleh para rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia di Istana Negara, Kamis (13/3/2025), Menteri Pertahanan sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti ketidakhadiran Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Ketidakhadiran Jaksa Agung tersebut menjadi bahan candaan singkat Prabowo di hadapan para rektor dan pejabat tinggi negara lainnya yang hadir. Usai menyapa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Prabowo mengungkapkan ketidakhadiran Jaksa Agung dengan sedikit berkelakar, “Jaksa Agung enggak hadir ya? Lagi ngejar-ngejar orang,” ujarnya sembari diiringi gelak tawa para hadirin. Pernyataan ini disampaikan Prabowo secara informal, menambah suasana hangat di awal acara.
Meskipun bersifat informal, pernyataan tersebut tetap menarik perhatian mengingat kinerja Kejaksaan Agung belakangan ini menjadi sorotan publik, khususnya terkait pengungkapan dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero) yang berpotensi merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Namun, Prabowo tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari kelakarnya tersebut dan fokus beralih kepada substansi utama pertemuan, yaitu membahas kinerja pemerintah dan rencana ke depan. Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya komunikasi dan pemahaman bersama antara pemerintah dan dunia pendidikan tinggi dalam menghadapi tantangan nasional dan global. Ia menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pembangunan nasional, serta urgensi untuk memahami dinamika global yang berdampak signifikan terhadap Indonesia. Pertemuan tersebut juga bertujuan untuk menjelaskan berbagai kebijakan pemerintah dan rencana strategis untuk masa mendatang kepada para rektor.
Setelah menyampaikan sambutan pembukaan, acara kemudian dilanjutkan secara tertutup. Para awak media yang semula hadir diizinkan untuk meninggalkan ruangan. Prabowo menjelaskan bahwa sisa acara akan difokuskan pada diskusi internal dan lebih bersifat tatap muka untuk membahas berbagai hal secara lebih mendalam. Keputusan untuk menutup acara dari media menunjukkan keinginan untuk menciptakan ruang dialog yang lebih terbuka dan jujur antara pemerintah dan para rektor, tanpa tekanan publikasi media massa secara langsung. Hal ini memungkinkan terjalinnya komunikasi yang lebih efektif dan terarah untuk membahas isu-isu strategis dan mencari solusi yang tepat bagi permasalahan yang dihadapi bangsa. Kehadiran para rektor dari berbagai universitas negeri dan swasta, serta perguruan tinggi keagamaan, menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan seluruh elemen pendidikan tinggi dalam pembangunan nasional.
Acara silaturahmi tersebut menandakan upaya pemerintah untuk menjalin komunikasi yang lebih intens dan kolaboratif dengan dunia pendidikan tinggi. Dengan demikian, diharapkan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dapat semakin terjalin erat untuk bersama-sama membangun Indonesia ke depan. Pertemuan yang dihadiri para rektor dari seluruh Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, ini menunjukan komitmen pemerintah untuk membangun kolaborasi strategis dengan institusi pendidikan tinggi dalam menjawab tantangan masa depan bangsa.