KSPSI Fasilitasi Transisi Pekerja PHK Pabrik Sepatu Tangerang ke Brebes dan Cirebon

KSPSI Fasilitasi Transisi Pekerja PHK Pabrik Sepatu Tangerang ke Brebes dan Cirebon

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengambil peran aktif dalam membantu ribuan pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di dua pabrik sepatu Tangerang, PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh. Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, menjelaskan bahwa organisasi tersebut akan memfasilitasi transisi para pekerja ke peluang kerja baru di Brebes dan Cirebon, Jawa Tengah. Langkah ini diambil menyusul rencana perekrutan besar-besaran oleh PT Tah Sung Hung di Brebes yang membutuhkan 25.000 pekerja baru. KSPSI berkomitmen menyediakan dukungan berupa tempat tinggal sementara selama tiga bulan bagi para pekerja yang bertransisi, guna membantu mereka beradaptasi di lingkungan kerja baru.

Andi Gani Nena Wea memberikan klarifikasi terkait angka PHK yang beredar. Ia membantah kabar PHK massal di PT Victory Ching Luh, menjelaskan bahwa dari 2.000 pekerja yang dikabarkan terkena PHK, sekitar 800 di antaranya memilih program pensiun dini. Sementara itu, PHK di PT Adis Dimension Footwear yang melibatkan 1.500 karyawan dikonfirmasi telah terjadi pada tahun 2024, bukan di tahun 2025 seperti yang beredar. Ia juga memastikan bahwa kedua perusahaan telah memenuhi kewajiban mereka terhadap para pekerja yang terkena PHK. Lebih lanjut, Andi menegaskan bahwa kedua perusahaan tersebut tidak berencana untuk merelokasi seluruh operasional mereka, melainkan melakukan ekspansi dengan penambahan pabrik baru, bukan relokasi total.

Klarifikasi Isu PHK Massal dan Penutupan Perusahaan

Terkait isu 60 perusahaan yang gulung tikar dan PHK massal yang beredar luas, Andi Gani Nena Wea memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa data 60 perusahaan tersebut berasal dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang tercatat sejak tahun 2021. Ia menekankan bahwa sebagian besar PHK tersebut terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dan hanya beberapa kasus seperti Sritex Group (PT Sri Rejeki Isman) dan PT Danbi Internasional di Garut yang terjadi pada tahun 2025. Penyampaian informasi yang kurang tepat, menurut Andi, menyebabkan persepsi adanya PHK massal di tahun 2025.

Pernyataan dari Perwakilan Pekerja PT Victory Chingluh

Agus Darsana, Ketua PUK SP TSK SPSI PT Victory Chingluh, turut memberikan keterangan. Ia membenarkan adanya program pensiun dini yang ditawarkan perusahaan dan mengakui bahwa informasi yang simpang siur mengenai PHK massal telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada rencana PHK di PT Victory Chingluh pada tahun 2025.

KSPSI, melalui program fasilitasi transisi ini, berupaya meminimalkan dampak negatif PHK dan memberikan solusi praktis bagi pekerja yang terdampak. Langkah ini menunjukkan komitmen KSPSI dalam melindungi hak-hak pekerja dan membantu mereka beradaptasi dengan perubahan di pasar kerja. Transparansi informasi dan klarifikasi yang diberikan oleh KSPSI diharapkan dapat meredakan kekhawatiran dan keresahan yang telah muncul di tengah pekerja.