Banjir Berulang di Arthera Hill 2: Warga Patungan Sewa Kontrakan, Pengembang Didesak Perbaiki Infrastruktur
Banjir Berulang di Perumahan Arthera Hill 2: Warga Terpaksa Patungan Sewa Kontrakan
Perumahan The Arthera Hill 2, sebuah kawasan hunian bersubsidi di [Lokasi perumahan - informasi ini tidak tersedia di berita asli], kembali dilanda banjir pada Selasa, 4 Maret 2025. Banjir ini merupakan yang kelima kalinya dalam setahun sejak perumahan tersebut dihuni, menimbulkan kerugian besar bagi penghuninya dan mengungkap celah dalam manajemen pengelolaan infrastruktur perumahan tersebut. Kejadian ini memaksa warga untuk mengambil langkah ekstra untuk menyelamatkan harta benda mereka.
Menyadari tingginya risiko kerusakan akibat banjir berulang, sejumlah warga Arthera Hill 2 mengambil inisiatif unik: patungan untuk menyewa sebuah kontrakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga yang berhasil dievakuasi. Satu kontrakan disewa bersama oleh lebih dari empat kepala keluarga (KK), dengan biaya sewa mencapai Rp 800.000 per bulan. Langkah ini diambil untuk mengurangi kerugian finansial yang signifikan akibat kerusakan harta benda yang diakibatkan oleh banjir.
Kerugian Finansial Mencapai Puluhan Juta Rupiah
Adam, salah satu warga yang rumahnya terendam banjir, mengungkapkan kerugian yang dialaminya mencapai puluhan juta rupiah. Kerugian tersebut mencakup kerusakan perabot rumah tangga, kulkas, dan televisi. Belum termasuk biaya sewa kontrakan dan cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 1,5 juta per bulan, Adam menghadapi beban finansial ganda yang memberatkan. Kondisi serupa juga dialami oleh warga lainnya, Gervi, yang kehilangan seluruh perabot rumah tangga dan barang elektroniknya akibat banjir.
Kondisi Rumah Pasca Banjir dan Bantuan dari Pengembang
Setelah mengungsi di posko sementara yang disediakan pengembang—yakni unit rumah contoh yang tidak diperjualbelikan—sebagian warga mulai kembali ke rumah mereka untuk membersihkan sisa-sisa lumpur dan puing-puing banjir. Panji, seorang warga yang berprofesi sebagai teknisi elektronik, menggambarkan kondisi rumahnya yang masih berantakan dan membutuhkan waktu untuk dibersihkan. Ia bahkan harus tidur di atas tikar karena kasurnya masih basah. Selain kerugian materiil, Panji juga mengalami kehilangan sepeda motor yang diparkir di luar rumah selama masa pengungsian.
Bantuan dari pihak pengembang, PT Prisma Inti Propertindo, berupa cat untuk perbaikan infrastruktur telah diberikan sebelumnya saat banjir kedua dan ketiga pada November 2024. Namun, bantuan tersebut dinilai tidak cukup untuk mengatasi permasalahan banjir yang berulang. Selain cat, pengembang juga mengerahkan pemadam kebakaran untuk membersihkan lumpur di jalan dan memberikan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Pihak pengembang melalui Bagian Humas dan Komunikasi, Nur Cahyo, menyatakan telah memberikan bantuan logistik, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya, serta bantuan pasca-banjir untuk kebersihan infrastruktur, rumah penghuni, dan perbaikan beberapa bagian rumah seperti kanopi dan carport.
Kesimpulan dan Tuntutan Warga
Kejadian banjir berulang di Perumahan The Arthera Hill 2 mengungkap perlunya tindakan lebih komprehensif dari pengembang untuk mengatasi masalah infrastruktur yang menjadi penyebab utama banjir. Warga berharap agar pengembang segera melakukan perbaikan infrastruktur yang lebih permanen untuk mencegah terjadinya banjir berulang di masa mendatang dan memberikan kompensasi yang lebih adil atas kerugian yang diderita penghuni.
Spesifikasi Rumah di Perumahan The Arthera Hill 2:
- Luas bangunan: 34 meter persegi
- Luas lahan: 60 meter persegi
- Harga jual: Rp 185 juta
- Fasilitas: 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi, ruang tamu, kanopi, carport.