Jembatan Putus Isolasi 200 KK di Pesisir Selatan, Sumbar: Butuh Solusi Jangka Pendek dan Panjang

Jembatan Putus Isolasi 200 KK di Pesisir Selatan, Sumbar: Butuh Solusi Jangka Pendek dan Panjang

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada Rabu (12/03/2025) sore mengakibatkan putusnya Jembatan Gantung Bintungan di Palangai Gadang, Ranah Pesisir. Kejadian ini telah mengisolasi sekitar 200 kepala keluarga (KK) di Nagari Palangai Gadang, memutus akses mereka ke daerah lain. Kondisi ini mendesak pemerintah untuk segera memberikan solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ilham Wahab, mengkonfirmasi kerusakan jembatan tersebut dan upaya yang telah dilakukan. Pihak BPBD Sumbar, bersama BPBD Pesisir Selatan, telah mengajukan proposal perbaikan Jembatan Gantung Bintungan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Perbaikan sebelumnya yang bersifat darurat pascabanjir Maret 2024, tidak mampu bertahan lama dan kembali rusak akibat banjir terbaru. Ilham menjelaskan bahwa data untuk pengajuan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB telah tersedia, dan berharap proses perbaikan dapat segera direalisasikan. Sebagai solusi sementara, BPBD tengah mengeksplorasi kemungkinan penyediaan akses alternatif, seperti pembangunan rakit, kendati lebar sungai yang lebih dari 10 meter menjadi tantangan.

Anggota DPRD Pesisir Selatan dari PAN, Novermal Yuska, yang juga tokoh masyarakat setempat, turut menyoroti dampak serius dari putusnya jembatan tersebut. Ia mengungkapkan kesulitan yang dialami warga, yang kini harus menempuh perjalanan kaki sejauh 2 kilometer untuk mencapai Kampung Limau Sundai. Selain itu, kebutuhan mendesak akan makanan dan minuman juga menjadi perhatian utama, mengingat dampak banjir dan isolasi yang dialami warga. Novermal mendesak pemerintah daerah untuk segera mencari solusi, khususnya pembangunan jembatan darurat sebagai akses sementara bagi masyarakat terdampak.

Situasi ini menyoroti urgensi perbaikan infrastruktur di daerah rawan bencana. Putusnya Jembatan Gantung Bintungan tidak hanya berdampak pada aksesibilitas warga, tetapi juga mengancam perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Keberadaan jembatan yang layak dan tahan terhadap bencana menjadi kebutuhan vital untuk memastikan kelancaran akses dan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan. Pemerintah pusat dan daerah perlu segera berkolaborasi untuk memberikan solusi menyeluruh, dimulai dari pembangunan jembatan darurat sebagai respon cepat dan diikuti dengan pembangunan jembatan permanen yang lebih kokoh dan tahan lama. Perencanaan yang matang dan pemantauan berkala terhadap infrastruktur di daerah rawan bencana juga menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Langkah-langkah yang dibutuhkan:

  • Jangka Pendek: Pembuatan jembatan darurat untuk akses sementara bagi 200 KK yang terisolasi, serta pendistribusian bantuan logistik (makanan dan minuman).
  • Jangka Panjang: Perbaikan permanen Jembatan Gantung Bintungan dengan material yang lebih kuat dan tahan terhadap bencana, serta evaluasi infrastruktur di daerah rawan bencana lainnya di Pesisir Selatan.